Portal Bontang
Beranda News GERAK Gelar Ngopi Senja: Bedah Kontribusi APBD Jakarta untuk Ekonomi Rakyat

GERAK Gelar Ngopi Senja: Bedah Kontribusi APBD Jakarta untuk Ekonomi Rakyat

GERAK menggelar Ngopi Senja, membahas peran APBD Jakarta dalam memperkuat ekonomi masyarakat. Simak diskusinya di sini!

Gerakan Pemenangan Pramono Anung – Rano Karno (GERAK) menggelar diskusi publik bertajuk “Ngopi Senja” (Ngobrol Pintar Seputar Jakarta).

PORTALBONTANG.com – Gerakan Pemenangan Pramono AnungRano Karno (GERAK) kembali menggelar diskusi publik bertajuk “Ngopi Senja” (Ngobrol Pintar Seputar Jakarta) sebagai bagian dari komitmen mereka dalam membangun dialog konstruktif untuk masa depan Jakarta.

Diskusi ini mengangkat tema “Kontribusi APBD Jakarta dalam Memperkuat Ekonomi Masyarakat”, dengan menghadirkan pakar di bidang anggaran dan kebijakan publik.

Acara yang berlangsung di Sekretariat GERAK, Menteng, pada Senin, 3 Februari 2025, menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Chico Hakim (Koordinator Komunikasi Tim Transisi Gubernur Jakarta), Elizabeth Kusrini (Direktur Indonesia Budget Center), dan Robi Maulana (Koordinator Program Perkumpulan GERAK). Diskusi ini dipandu oleh Margaretta Putri sebagai moderator.

Baca Juga: Belum Dinaturalisasi PSSI, Kiper Serie B Italia Ini Diklaim Klub Barunya sebagai Pemain Indonesia

Ketua Umum GERAK, Dhini Mudiani, dalam sambutannya menegaskan bahwa “Ngopi Senja” akan menjadi forum rutin dengan berbagai tema yang relevan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.

“Kami ingin menghadirkan diskusi yang mencerahkan dan membuka ruang bagi masyarakat untuk memahami kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka,” ujar Dhini.

Diskusi dimulai dengan paparan Elizabeth Kusrini (Ibeth) mengenai pola penyerapan APBD Jakarta di tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, ada beberapa tantangan utama dalam pengelolaan anggaran daerah, termasuk minimnya transparansi penggunaan APBD, perencanaan dan evaluasi anggaran yang masih lemah, belanja pegawai yang mendominasi alokasi anggaran, dan kurangnya inklusivitas dalam perencanaan pembangunan.

Halaman: 1 2 3
Tampilkan Semua

Join channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya

Join now
Bagikan:

Iklan