PORTAL BONTANG – Rekaman yang diambil dari Mandeville Canyon memperlihatkan sebuah rumah hangus terbakar, dengan kobaran api menjalar ke lereng bukit, mengancam permukiman di sekitarnya.
Pada Sabtu (11/1/2025), petugas pemadam kebakaran berpacu dengan waktu untuk memadamkan kebakaran dahsyat di kawasan Los Angeles.
Angin kencang memperburuk situasi, menyebabkan api menyebar ke wilayah baru yang sebelumnya tidak terdampak.
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Jadi Relawan, Bantu Korban Kebakaran Los Angeles
Dilansir Portalbontang.com dari VOA Indonesia, kebakaran besar ini telah merenggut 16 korban jiwa, menghancurkan komunitas, dan menjadi ujian berat bagi ribuan petugas pemadam kebakaran serta jutaan warga California.
Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk serangan udara presisi, tetapi kobaran api Palisades tetap meluas pada Sabtu, mendekati koleksi seni bernilai tinggi di Getty Center dan merambah ke wilayah padat penduduk di Lembah San Fernando.
“Kami benar-benar cemas,” ujar Sarah Cohen kepada Los Angeles Times, menggambarkan ancaman kebakaran terhadap rumahnya di Tarzana.
“Setiap kali mereka menyiramkan air, keadaan membaik sebentar, tetapi kemudian memburuk lagi.”
Angin yang sebelumnya tenang berubah menjadi hembusan kencang, yang diperkirakan akan memperparah kebakaran dalam beberapa hari ke depan.
“Kondisi cuaca kritis akibat kebakaran diperkirakan memburuk di California selatan hingga awal pekan depan,” jelas Badan Cuaca Nasional.
“Ini bisa memperluas kebakaran yang ada dan memicu kebakaran baru.”
Warga yang terdampak diimbau untuk tidak berlama-lama di luar ruangan atau menggunakan masker guna melindungi diri dari partikel beracun yang dihasilkan oleh asap tebal.
Kondisi di Lapangan
Hingga Sabtu, kebakaran Palisades berhasil dikendalikan 11 persen, sementara kebakaran Eaton telah mencapai luas 5.700 hektare dengan 15 persen wilayah berhasil dipadamkan.
Total area yang terbakar mencapai lebih dari 9.500 hektare, dengan lebih dari 12.000 bangunan terdampak, meski tidak semuanya merupakan rumah tinggal.
Todd Hopkins dari Cal Fire menjelaskan bahwa angka tersebut juga mencakup bangunan luar, kendaraan, dan gudang.
Sementara itu, laporan penjarahan di zona bencana memaksa pihak berwenang memberlakukan jam malam dan mendirikan pos pemeriksaan untuk membatasi akses.
Warga yang ingin kembali memeriksa rumah mereka terpaksa mengantre hingga 10 jam.
Janelle, seorang warga yang kehilangan rumahnya, mengatakan kepada KTLA bahwa ia merasa perlu melihat langsung kerusakan yang terjadi.
Baca Juga: Patwal RI 36 Viral, Raffi Ahmad Tegaskan Mobil Sedang Kosong saat Insiden dengan Sopir Taksi
“Saya sudah melihat foto dan videonya, tetapi saya ingin menyaksikannya dengan mata kepala sendiri,” ujarnya dengan suara bergetar.
Di sisi lain, keluhan terkait manajemen kebakaran semakin memuncak, termasuk kekurangan air dari hidran saat kebakaran terjadi.
Wali Kota Karen Bass dan Kepala Pemadam Kebakaran Kristin Crowley menggelar konferensi pers bersama untuk meredakan ketegangan.
“Fokus kami adalah melewati situasi darurat ini,” kata Bass.
Crowley menambahkan, “Pemadam kebakaran harus mendapatkan pendanaan yang layak.”
Investigasi Kebakaran
Penyelidikan besar sedang dilakukan oleh FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF), bekerja sama dengan otoritas setempat, untuk menentukan penyebab kebakaran.
“Kami menyelidiki semua kemungkinan,” kata Sheriff Robert Luna.
“Jika kebakaran ini disengaja, kami akan memastikan siapa pun yang bertanggung jawab menghadapi konsekuensinya.”
Meskipun kebakaran hutan dapat terjadi secara alami sebagai bagian dari ekosistem, urbanisasi yang meluas dan dampak perubahan iklim memperburuk risiko kebakaran hebat.
Baca Juga: Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Tunggakan SPP, Presiden Turun Tangan
Penggunaan bahan bakar fosil secara masif menjadi salah satu faktor pemicu. ***
Komentar Anda