PORTAL BONTANG – Helicobacter adalah bakteri yang mampu membentuk koloni pada saluran gastrointestinal dan menjadi faktor utama penyebab gastritis sekitar 90% kasus.
Infeksi bakteri ini telah menyebar sekitar 50% populasi dunia. Untuk anak-anak prevalensi di negara maju berkisar 10-30%, sedangkan di negara berkembang dapat mencapai 50-70%.
Anak-anak biasanya terinfeksi sejak dini akibat paparan lingkungan dengan sanitasi buruk. Sedangkan untuk dewasa prevalensi lebih tinggi dibandingkan anak-anak, rata-rata sekitar 50% secara global, dengan tingkat lebih rendah di negara maju (20-30%) dan lebih tinggi di negara berkembang (hingga 80%) karena infeksi yang bertahan sepanjang hidup (Borka et al., 2022).
Gejala klinis yang dianggap sebagai alarm infeksi H. pylori pada anak adalah malabsorpsi dengan penurunan berat badan, gangguan pertumbuhan, anemia defisiensi besi, diare berulang, dan malnutrisi.
Hampir semua strain bakteri ini memproduksi urease yang merubah urea menjadi amoniak dan menyebabkan inflamasi pada lambung. Bakteri ini memproduksi enzim protease dan fosfolipase yang dapat memicu beberapa toksin sehingga menyebabkan gastritis kronik.
Beberapa upaya untuk mengatasi infeksi bakteri ini dilaporkan menagalami penurunan akibat meningkatkanya resistensi terhadap antibiotik clarithromycin dan metronidazole.
Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya suatu upaya penyembuhan gastritis kronis dengan metode lain untuk mengantisipasi terjadinya resistensi terhadap antibiotik dan mengurangi pemakaian obat berlebih yakni dengan membuat inovasi produk probiotik dari susu kambing.
Pembuatan Yoghurt Colostrum susu kambing sudah pernah dibuat sebelumnya berdasarkan jurnal dari González-Navarro et al., (2022).
Penulis tersebut melakukan penelitian sebatas pembuatan produk yoghurt colostrum susu kambing dengan melihat aspek sensori, psichochemical dan mikrobiologi.
Komentar Anda