PORTAL BONTANG – Bencana longsor yang diakibatkan curah hujan tinggi di Sumatera Utara memakan korban.
Sebanyak tujuh orang tewas tertimbun tanah longsor yang terjadi di wilayah tersebut pada Kamis, 28 November 2024.
Insiden ini menambah jumlah korban tewas akibat tanah longsor di wilayah tersebut yang terjadi dalam minggu ini.
Baca Juga: Umumkan Kenaikan Gaji Guru saat Puncak HGN 2024, Tangis Prabowo Pecah di Podium
Dilansir Portalbontang.com dari VOA Indonesia, tim penyelamat menemukan jenazah korban, termasuk seorang sopir dan penumpang bus wisata, yang tertimbun pohon, lumpur, dan batu di jalur dari Kota Medan menuju Kota Berastagi, Provinsi Sumatra Utara.
Jalur tersebut merupakan akses utama dari Medan ke berbagai kabupaten di wilayah itu.
Bus tersebut adalah salah satu dari sejumlah kendaraan yang terjebak tanah longsor sejak Rabu pagi, 27 November 2024.
Lebih dari 10 orang dilaporkan terluka dan telah dievakuasi ke rumah sakit di Kota Medan.
Baca Juga: Masih Tajam di Usia Tua, Cristiano Ronaldo Justru Diajak Gulat Eks Petarung UFC Darren Till
Direktur Lalu Lintas Polda Sumatra Utara, Muji Ediyanto, dalam pesan video yang disampaikan melalui Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), mengatakan bahwa sejumlah kendaraan masih terjebak di antara lokasi longsor di sepanjang jalan itu.
“Evakuasi akan memakan waktu setidaknya dua hari. Beberapa kendaraan masih tertimbun material longsor. Ada juga pohon tumbang di beberapa titik, sehingga kendaraan belum bisa keluar dari lokasi,” kata Ediyanto.
Sebelmnya pada awal pekan ini, 20 orang tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di empat lokasi lereng gunung Provinsi Sumatra Utara, termasuk di Kabupaten Karo yang jaraknya kurang dari 20 kilometer dari lokasi longsor terbaru.
Hujan musiman dari Oktober hingga Maret sering menyebabkan banjir dan tanah longsor di Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan 17.000 pulau, di mana jutaan penduduk tinggal di daerah pegunungan atau dataran banjir yang subur. ***
Komentar Anda