PORTAL BONTANG – Pernikahan sering dianggap sebagai ikatan sakral yang mempertemukan dua insan dalam sebuah ikatan suci.
Bagi sebagian orang, hubungan ini sulit diputuskan hanya karena masalah tertentu.
Inilah yang dirasakan oleh seorang pria bernama Li, yang tengah menghadapi gugatan Cerai dari istrinya, Chen.
Baca Juga: KPU Tegaskan Tak Ada Fasilitas Kampanye untuk Kotak Kosong di Pilkada 2024 Meski Ada Paslon Tunggal
Dikutip dari SCMP, Chen mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Sichuan, Tiongkok Barat Daya, dengan alasan adanya kekerasan dalam rumah tangga. Chen menuduh Li kerap bersikap kasar saat mabuk.
Selasa, 1 Oktober 2024, pasangan yang telah bersama selama 20 tahun itu kembali bertemu di ruang sidang.
Persidangan itu dibuka dengan catatan insiden yang terjadi pada 12 September 2024, di mana Li secara tiba-tiba menggendong istrinya dan membawanya keluar dari ruang sidang, sebagai respons emosional terhadap gugatan cerai tersebut.
Merasa bersalah atas tindakannya, Li mengutarakan permohonan maaf kepada hakim dan petugas pengadilan.
Baca Juga: Produksi iPhone SE 4 Makin Dekat, Apple Siap Luncurkan di 2025
“Saat itu, emosi menguasai saya, dan saya salah paham bahwa saya akan bercerai dengan Istri saya. Karena itu, saya menggendongnya keluar dari ruang sidang,” ungkap Li.
Meski demikian, hakim tidak mengabulkan gugatan cerai tersebut.
Hakim menilai bahwa masih ada ikatan emosional yang kuat di antara keduanya, dan menyarankan mediasi untuk menyelamatkan pernikahan mereka.
Baca Juga: Google Phone Sedang Menguji Antarmuka Panggilan Masuk yang Baru
Li pun mengakui kesalahannya dan berjanji untuk memperbaiki diri.
Setelah mediasi, Chen sepakat memberikan kesempatan kedua kepada Li.
Dengan demikian, Pengadilan Sichuan memutuskan bahwa gugatan cerai berakhir damai, dan pasangan tersebut berkomitmen untuk menjaga keutuhan rumah tangga mereka.***
Komentar Anda