PORTAL BONTANG – Kesalahan kritis dalam sistem CrowdStrike telah menyebabkan bencana global.
Pembaruan keamanan yang seharusnya melindungi sistem Windows justru mengakibatkan crash massal yang melumpuhkan bisnis, transportasi, dan layanan publik di seluruh dunia.
Insiden ini bermula dari bug dalam proses validasi CrowdStrike yang memungkinkan data berbahaya lolos dari pemeriksaan keamanan.
Baca Juga: Pemicu Iman Supandi Berniat dari Dunia Pendidikan Menuju Calon Wali Kota Malang
Akibatnya, jutaan komputer Windows mengalami Blue Screen of Death (BSOD) secara bersamaan.
Sektor penerbangan, keuangan, dan pemerintahan menjadi korban utama dari insiden ini.
Maskapai penerbangan terpaksa membatalkan ribuan penerbangan, transaksi kartu kredit terganggu, dan layanan publik mengalami kendala serius.
Dilansir Portalbontang.com dari PC Mag, CrowdStrike telah mengakui kesalahan tersebut dan menyatakan bahwa pembaruan yang bermasalah bertujuan untuk mendeteksi ancaman siber baru.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Photoshop Gratis (Dan Alternatifnya) untuk Edit Foto di Tahun 2024
Namun, tindakan pencegahan ini justru menimbulkan dampak yang jauh lebih merusak.
Insiden ini menyoroti pentingnya keamanan siber yang andal dan proses pengujian yang ketat sebelum merilis pembaruan sistem.
Selain itu, ketergantungan yang tinggi pada satu penyedia layanan keamanan juga menimbulkan risiko besar bagi infrastruktur kritis. ***
Discussion about this post