IDAI: Asap Rokok Ancam Ibu Hamil, Janin, dan Anak, Picu Keguguran hingga Stunting
Ketua IDAI mengatakan mengatakan paparan asap rokok akan sangat berdampak buruk pada ibu hamil dan janin.
PORTAL BONTANG – Dalam peringatan Hari Tembakau Sedunia, Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI) menyuarakan keprihatinan mendalam akan dampak buruk rokok bagi kesehatan Ibu hamil, janin, dan anak-anak.
Ketua IDAI, Piprim Basarah, mengungkapkan bahwa paparan Asap Rokok bukan hanya merugikan perokok aktif, tetapi juga mengancam kesehatan orang-orang di sekitarnya, terutama kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak.
Salah satu dampak paling mengkhawatirkan adalah peningkatan risiko keguguran pada ibu hamil.
Baca Juga: Kinasih SMA YPK Bontang Menjadi yang Terbaik dalam Audisi Gita Bahana Nusantara Tingkat Kaltim
“Setiap perokok aktif dikaitkan dengan peningkatan risiko kehilangan kehamilan dengan rasio 1,23,” ungkap Piprim, dilansir Portalbontang.com dari Info Publik.
Artinya, ibu hamil yang terpapar asap rokok memiliki risiko keguguran 23% lebih tinggi dibandingkan ibu hamil yang tidak terpapar.
Selain keguguran, asap rokok juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius pada janin, seperti kelahiran mati, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), kelainan kongenital, dan gangguan perkembangan neurologis.
Bayi yang lahir dari ibu perokok juga berisiko mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), yaitu kematian mendadak dan tidak terduga pada bayi sehat berusia di bawah satu tahun.
Baca Juga: Hapus Bersih Aplikasi Tak Terpakai di Android, Begini Caranya
Anak-anak yang terpapar asap rokok, baik sebagai perokok pasif maupun aktif, juga menghadapi risiko kesehatan yang serius.
Asap rokok dapat merusak paru-paru anak yang sedang berkembang, meningkatkan risiko infeksi telinga, asma, dan gangguan pernapasan lainnya.
Selain itu, anak-anak perokok memiliki risiko tiga kali lipat lebih tinggi mengalami SIDS dibandingkan anak-anak non-perokok.
Baca Juga: Intip Status Online dan Terakhir Dilihat Teman di WhatsApp Tanpa Ketahuan
IDAI juga menyoroti dampak ekonomi rokok yang dapat memperburuk masalah stunting di Indonesia.
Anggaran keluarga yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, terutama protein hewani, seringkali teralihkan untuk membeli rokok.
“Nilai nutrisi keluarga akan teralihkan ke pembelian rokok pada kepala keluarga (suami/bapak) maupun anak laki-laki. Anak-anak yang harusnya konsumsi protein hewaninya tinggi jadi berkurang asupan proteinnya sehingga bisa menyebabkan stunting,” jelas Piprim.
Peringatan IDAI ini merupakan seruan tegas bagi masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya rokok dan memperkuat upaya pengendalian tembakau.
Baca Juga: Rahasia Terbongkar, Cara Jitu Menyembunyikan Chat WhatsApp Tanpa Mengarsipkan di Tahun 2024
Perlindungan terhadap ibu hamil, janin, dan anak-anak dari paparan asap rokok harus menjadi prioritas utama dalam upaya mewujudkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas. ***
Tampilkan Semua
Join channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now