PORTAL BONTANG – Kesehatan kuku ternyata bisa menjadi indikator kesehatan tubuh secara keseluruhan.
studi terbaru dari US National Institutes of Health (NIH) mengungkapkan bahwa perubahan warna kuku yang tidak biasa bisa menjadi pertanda risiko kanker.
Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara onychopapilloma, kondisi kuku jinak yang ditandai dengan garis putih atau merah di sepanjang kuku serta penebalan kuku, dengan sindrom predisposisi tumor BAP1.
Baca Juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat, PP Muhammadiyah Sampaikan Duka Cita
Dilansir Portalbontang.com dari Medical Daily, Selasa 21 Mei 2024, sindrom predisposisi tumor BAP1 adalah kelainan langka yang diwariskan, meningkatkan risiko tumor kanker pada kulit, mata, ginjal, dan mesothelium (lapisan dada dan perut).
Sindrom ini disebabkan oleh mutasi pada gen BAP1 yang seharusnya berfungsi sebagai penekan tumor.
Tim peneliti mengevaluasi kelainan kuku pada 47 individu dari 35 keluarga yang memiliki riwayat sindrom BAP1.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa lebih dari 88% peserta berusia 30 tahun ke atas memiliki onychopapilloma di beberapa kuku.
Baca Juga: Sendok Elektrik Inovatif dari Jepang, Solusi untuk Mengurangi Konsumsi Garam
“Penemuan ini jarang terjadi pada populasi umum, dan kami percaya adanya perubahan kuku yang menunjukkan onychopapilloma pada beberapa kuku harus menjadi pertimbangan untuk diagnosis sindrom predisposisi tumor BAP1,” ungkap Dr. Edward Cowen, salah satu penulis studi.
Berdasarkan hasil studi, para peneliti merekomendasikan pemeriksaan kuku pada pasien dengan riwayat pribadi atau keluarga melanoma atau keganasan lain yang terkait dengan BAP1.
Discussion about this post