PORTAL BONTANG – Dua organisasi Islam yang memiliki pengaruh besar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah dan Nadhlatul Ulama, berhasil meraih penghargaan Zayed Award for Human Fraternity.
Organisasi-organisasi ini mendapatkan penghargaan karena berhasil melakukan upaya perdamaian dan kemanusiaan di tingkat nasional, regional, dan internasional. Penghargaan kepada Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama ini diserahkan pada Senin, 5 Februari 2024.
Pemimpin dari Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menerima penghargaan ini di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, bersama dengan Sister Nelly León Correa, seorang biarawati dari Chili yang bekerja dengan narapidana, dan Dr. Magdi Yacoub, seorang ahli bedah jantung dari Mesir.
Dilansir Portalbontang.com dari VOA Indonesia, penghargaan ini diberikan pada saat yang sama dengan peringatan lima tahun penandatanganan “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama”.
Dokumen ini ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Universitas Al-Azhar, Ahmed Al-Tayyeb, pada tahun 2019 ketika Paus mengunjungi Uni Emirat Arab. Dokumen ini diharapkan akan menjadi inspirasi untuk ensiklik Paus berikutnya, Fratelli Tutti.
Paus Fransiskus juga merilis pesan video selama upacara penganugerahan yang disiarkan langsung dari Abu Dhabi.
Baca Juga: Daftar Tanggal Merah Februari 2024, Pekan Ini Libur Panjang
Dalam pesannya, Paus menyapa Imam Besar Ahmed Al-Tayyeb dan memuji keempat pemenang atas upaya mereka dalam mempromosikan solidaritas untuk perkembangan umat manusia.
“Beberapa tahun ini, kita telah melakukan perjalanan dan menyadari bahwa dengan menghormati budaya dan tradisi yang berbeda, kita membangun persaudaraan untuk mengatasi kebencian, kekerasan, dan ketidakadilan,” ujarnya seraya mengakhiri pesan video singkatnya dengan ajakan “teruslah menebar benih-benih harapan.”
Setelah menerima penghargaan tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyampaikan konsep persaudaraan yang disampaikan oleh Rois Am PBNU KH Ahmad Shiddiq dalam Muktamar NU ke-27 di Situbondo pada tahun 1984.
Baca Juga: Contoh Teks Pidato Peringatan Hari Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Terbaru
Konsep ini menjadi dasar bagi Nadhlatul Ulama dalam membangun solidaritas persaudaraan dan kemanusiaan.
“Kami bangga menerima penghargaan ini dan sebagai ketua umum saya bertekad akan terus memperjuangkan persaudaraan kemanusiaan di seluruh dunia,” tegas Gus Yahya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, juga menyampaikan rasa terima kasih dan mengatakan bahwa sejak didirikan pada tahun 1912, Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang berdasarkan prinsip persaudaraan untuk semua umat manusia tanpa terkecuali.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bontang, 6 Februari 2024: Berawan hingga Cerah Berawan
Ditambahkannya, konsep baru “Islam berkemajuan” yang diusung Muhammadiyah saat ini mempromosikan lebih jauh “keadilan dan kemajuan bagi semua” di seluruh Indonesia, termasuk di daerah di mana Islam merupakan agama minoritas seperti di Papua dan NTT, lewat konsep “Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, atau agama yang menyebarluaskan benih kasih sayang, cinta dan damai.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, juga memberikan ucapan selamat melalui media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Dia menyebut bahwa ini adalah penghargaan pertama yang diterima dari kawasan Asia.
Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan global tahunan independen yang diberikan oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia.
Penghargaan ini diberikan setiap tanggal 4 Februari, bertepatan dengan Hari Persaudaraan Manusia Internasional.
Penghargaan ini diberikan kepada individu, organisasi atau entitas di seluruh dunia, yang secara langsung memberikan contoh dan berkolaborasi tanpa kenal lelah dengan siapa pun untuk menjembatani kesenjangan hubungan antarmanusia yang nyata. Penerima anugrah ini mendapat hadiah sebesar US$1 juta.
Penghargaan ini mulai diberikan pada tahun 2019 untuk menandai pertemuan bersejarah antara kepala Gereja Katolik, Paus Fransiskus, dan Imam Besar Al-Azhar, Profesor Ahmed Al-Tayeb, di Abu Dhabi, di mana kedua tokoh besar tersebut menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia.
Baca Juga: DKPP RI Beri Peringatan Keras Ketua KPU RI akibat Terima Gibran sebagai Cawapres
Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Tayeb adalah penerima kehormatan pertama Zayed Award for Human Fraternity.
Nama penghargaan diambil dari nama Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, mendiang penguasa Abu Dhabi dan pendiri Uni Emirat Arab, yang nilai-nilai kerendahan hati, kemanusiaan, dan rasa hormatnya melambangkan cita-cita abadi yang ingin dirayakan lewat penghargaan ini. ***
Ikuti berita terkini dari Portalbontang.com langsung di WhatsApp melalui link https://s.id/portalbontang.
Komentar Anda