Portalbontang.com, Jakarta – Karya anak bangsa kembali mengukir sejarah. Film animasi bertajuk ‘Jumbo’ karya Ryan Adriandhy resmi menjadi film animasi terlaris se-Asia Tenggara dengan capaian fantastis: lebih dari 6 juta penonton per 22 April 2025.
“Lebih dari 6 juta penonton untuk film Jumbo,” tulis rumah produksi Visinema Studios melalui akun resminya, @visinemaid, dikutip Selasa 22 April 2025.
Kesuksesan tersebut tak lepas dari perjuangan panjang Ryan. Dalam wawancara di program For Your Pagi (FYP) Trans7, Ryan mengungkap bahwa Jumbo merupakan buah mimpi lamanya sejak 2017, saat masih duduk di bangku kuliah jurusan animasi.
Baca Juga: Eks Wali Kota Semarang Didakwa Potong Insentif Pegawai untuk ‘Iuran Kebersamaan’ Rp3,8 Miliar
“Waktu pertama mendalami di tahun 2017, masih kuliah di jurusan animasi,” ujarnya.
Ia pun menuturkan, keinginan awalnya hanya ingin membuat film animasi yang bisa dinikmati oleh seluruh keluarga di Indonesia.
“Waktu itu punya keinginan bikin film animasi yang bisa ditonton sekeluarga. Terwujud lah film Jumbo tahun ini (2025),” terangnya.
Namun, perjalanan mewujudkan Jumbo bukan tanpa tantangan. Ryan mengaku sempat berada di titik hampir menyerah, apalagi karena proses produksi berlangsung selama lima tahun dan dimulai sejak sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga: Menteri Pertanian Pecat Oknum BULOG Gara-Gara Beli Gabah Lewat Tengkulak, Petani Rugi
“Proses produksi film Jumbo ini selama 5 tahun, waktu sebelum pandemi bahkan. Di tengah perjalanannya, waktu itu merasa lelah pasti pernah, kalau sampai menyerah itu tidak,” ungkapnya.
“Karena aku ingin sekali film Jumbo ini sampai jadi. Kita percaya sama ceritanya, karakter-karakternya,” tambah Ryan.
Kehadiran Jumbo menjadi penanda kebangkitan baru industri animasi Indonesia yang sebelumnya sempat tertatih.
Baca Juga: Petani Menjerit, Harga Gabah Anjlok! Menteri Amran Curigai Ulah Mafia di Tengah Stok Beras Melimpah
Sebagai pembanding, film animasi lokal seperti Battle of Surabaya (2015) dan Si Juki the Movie (2017) sempat mencuri perhatian, namun belum mampu menjangkau pasar Asia Tenggara seperti Jumbo saat ini.
Tak hanya menjadi inspirasi bagi generasi muda, kesuksesan ini juga membuka peluang besar bagi perkembangan ekonomi kreatif tanah air, terutama di bidang animasi.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun sebelumnya menargetkan sektor animasi Indonesia dapat berkontribusi besar terhadap PDB industri kreatif nasional pada 2025. ***
Komentar Anda