PORTAL BONTANG – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja keuangan selama sembilan bulan pada 30 September 2024.
Perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan positif dengan penjualan sebesar Rp2,63 triliun, naik 11,24 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp2,36 triliun.
Keuntungan kotor Sido Muncul juga tumbuh menjadi Rp1,49 triliun pada September 2024 dari Rp1,27 triliun di periode yang sama pada 2023.
Baca Juga: Viral! Keluhan Batuk Usai Konsumsi Anggur Muscat, Malaysia Pantau Ketat, Indonesia Nyatakan Aman
Selama periode ini, perusahaan memperoleh penghasilan keuangan senilai Rp29,94 miliar dengan beban keuangan sebesar Rp656 juta.
Setelah menghitung pajak penghasilan, laba bersih yang diperoleh mencapai Rp778,12 miliar, meningkat 32,65 persen dibandingkan laba tahun lalu yang sebesar Rp586,57 miliar.
Profil Pengusaha di Balik Kesuksesan Sido Muncul
Sido Muncul dikenal luas sebagai salah satu produsen jamu terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Pemindahan ASN ke IKN Dipercepat, Pembangunan Infrastruktur Dijadwalkan Selesai Januari 2025
Didirikan pada 1940 oleh Ny. Rahkmat Sulistio, perusahaan ini tumbuh berkat inovasi dan kepemimpinan Irwan Hidayat, pria 76 tahun asal Yogyakarta yang kini memimpin perusahaan.
Irwan memegang posisi Komisaris PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk sejak 1972 hingga 2013, sebelum diangkat menjadi Direktur Utama hingga 2016.
Gaya Hidup Sederhana Irwan Hidayat yang Ogah Pamer
Baca Juga: PBB Diminta Tangguhkan Keanggotaan Israel atas Dugaan Pelanggaran Hukum Internasional
Walau perusahaannya mencetak laba ratusan miliar, Irwan tak tertarik memamerkan kekayaannya.
Menurut Forbes, per Juni 2023, kekayaan keluarga Irwan mencapai 1,08 miliar dolar atau sekitar Rp16,9 triliun, yang menempatkannya di antara 50 konglomerat terkaya Indonesia.
Dalam wawancara di kanal YouTube Fristian Griec pada 26 Juli 2024, Irwan mengkritik gaya hidup mewah para pebisnis muda yang gemar pamer kekayaan di media sosial.
“Bapak nggak pernah pakai jam yang mahal, t-shirt ini cuma Rp80 ribu. Tapi, anak muda sekarang suka flexing,” ujar Fristian sambil menyoroti gaya sederhana Irwan.
Baca Juga: Seleksi Anggota KIP Kaltim Periode 2024-2028 Dibuka, Pemprov Kaltim Ajak Warga Berpartisipasi
Irwan setuju bahwa gaya hidup pamer kadang digunakan sebagai strategi pemasaran, tetapi bukan prinsip yang ia anut.
“Kalau supaya dipercaya dia harus kelihatan kaya, ya setuju,” ujarnya.
Namun, ia sendiri memilih hidup sederhana.
“Orang itu kalau punya duit banyak, dia akan semakin sederhana,” tutup Irwan. ***
Komentar Anda