Penelitian ini juga menyoroti bahwa pada masa awal hubungan, pasangan cenderung fokus pada aspek-aspek positif dari pasangan mereka.
Namun, seiring berjalannya waktu, pasangan mulai lebih sering melihat kekurangan satu sama lain, yang dapat memicu masalah dalam hubungan.
Baca Juga: Fitur Keren Ini Sudah Hadir di WhatsApp Beta! Siap Coba?
Manfaat Rumah Tangga Bagi Kesejahteraan
Rumah tangga yang kuat tidak hanya memberikan manfaat bagi pasangan, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Pernikahan yang harmonis dapat menciptakan emosi yang sehat, kehidupan seksual yang baik, dan kepuasan ekonomi.
Hal ini berdampak langsung pada kesejahteraan individu, anak-anak, serta komunitas di sekitar mereka.
Baca Juga: PT. Ikhsan Raya Perkasa Buka Lowongan untuk Proyek PT. Kaltim Daya Mandiri Bontang
Perbedaan Pandangan Komunikasi antara Suami dan Istri
Menurut penelitian tersebut, suami dan istri sering kali memiliki pandangan yang berbeda mengenai komunikasi.
Suami cenderung lebih fokus pada tujuan, sementara istri lebih menekankan pada proses komunikasi itu sendiri. Perbedaan ini sering kali menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga.
Pola Komunikasi Penyebab Perceraian
Penelitian dari Universitas Darussalam Gontor pada tahun 2017 mengidentifikasi beberapa pola komunikasi yang dapat memicu perceraian.
Baca Juga: PT. Benings Pratama Grup Buka Lowongan untuk Posisi Admin Gudang di Bontang
Di antaranya adalah kurangnya sikap saling percaya dan tidak adanya sikap suportif antara pasangan.
Kejujuran dan penerimaan merupakan faktor utama dalam membangun kepercayaan, sedangkan sikap suportif membantu pasangan memahami dan menyelesaikan masalah bersama.
Kehilangan sikap tersebut dapat merusak hubungan interpersonal suami dan istri, yang pada akhirnya berujung pada perceraian.
Sebaliknya, komunikasi yang terbuka dan sikap saling mendukung akan menciptakan hubungan yang harmonis dalam keluarga. ***
Komentar Anda