Padahal Islam adalah agama yang membawa persatuan. Allah berfirman:
اِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۖ وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ
“Sungguh (agama tauhid) ini adalah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku” (QS. Al-Anbiya’ [21]: 92).
Ayat ini menunjukkan bahwa umat Islam adalah satu umat. Bukan hanya secara akidah, tapi juga dalam semangat kebersamaan, termasuk dalam hal ibadah yang melibatkan seluruh umat.
وَاِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu, agama yang satu, dan Akulah Tuhanmu. Maka, bertakwalah kepada-Ku” (QS. Al-Mu’minun [23]: 52).
Jika umat Islam adalah satu, maka sudah seharusnya ada sistem kalender yang satu. Kalender Islam yang berlaku untuk seluruh umat. Kalender ini akan jadi simbol kebersamaan dan keteraturan dalam beribadah.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Islam juga sangat menekankan pentingnya waktu. Dalam surat Al-‘Ashr, Allah bersumpah:
وَٱلْعَصْرِ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran” (QS. Al-‘Ashr [103]: 1-3).
Ayat ini menegaskan pentingnya waktu dan pengelolaannya. Muslim yang baik adalah yang pandai menata waktu.
Kalender Islam untuk seluruh umat menjadi bentuk nyata dari pengaturan waktu dalam semangat iman dan amal saleh.
Salah satu bentuk pengaturan waktu yang Allah jelaskan adalah tentang bilangan bulan:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus” (QS. At-Taubah [9]: 36).
Komentar Anda