Portalbontang.com – Tema khutbah Jumat pekan ini, 4 Juli 2025 bertema memaksimalkan amal ibadah di bulan Muharram.
Bulan Muharram merupakan awal bulan dalam penanggalan hijriah, dan Allah swt memberikan banyak keutamaan dalam bulan ini.
Berikut khutbah Jumat selengkapnya, yang dilansir Portalbontang.com dari situs resmi Tabligh.ID.
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلَّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Segala puji marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada henti melimpahkan nikmat-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada teladan kita, Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan mulia ini, khatib berwasiat kepada diri sendiri dan kepada seluruh jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT dengan selalu taat kepada segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Tanpa terasa, waktu terus berjalan sesuai ketetapan Allah, dan kini kita telah memasuki bulan Muharram 1447 Hijriyah. Bulan Muharram adalah salah satu dari dua belas bulan yang telah Allah tetapkan, dan ia termasuk di antara empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan.
Allah SWT berfirman dalam QS At-Taubah ayat 36:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu)…”
Keempat bulan haram yang dimaksud dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam khutbah Haji Wada’. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab…” (HR. Bukhari)
Karena kemuliaannya, bulan Muharram disebut juga sebagai Syahrullah (bulannya Allah). Oleh karena itu, ada beberapa amalan utama yang dianjurkan untuk kita laksanakan pada bulan ini.
Pertama, Memperbanyak Puasa Sunnah.
Bulan Muharram adalah waktu terbaik untuk berpuasa sunnah setelah bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Memperbanyak puasa di sini bukan berarti berpuasa sebulan penuh, karena Rasulullah SAW sendiri tidak pernah berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan.
Kedua, Melaksanakan Puasa Tasu’a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram).
Puasa pada hari Asyura memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW (HR. Muslim).
Karena hari Asyura juga diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani, maka untuk membedakannya, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk berpuasa juga pada hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharram (Tasu’a).
Hal ini didasarkan pada keinginan beliau yang disampaikan kepada para sahabat, meskipun beliau wafat sebelum sempat melaksanakannya di tahun berikutnya.
Ketiga, Memperbanyak Amal Saleh secara Umum.
Pada dasarnya, kita diperintahkan untuk selalu beramal saleh kapan pun. Namun, beramal saleh di bulan-bulan haram, termasuk Muharram, memiliki keistimewaan tersendiri.
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa pada bulan-bulan ini, amal saleh yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang lebih besar, sementara perbuatan maksiat juga akan diganjar dengan dosa yang lebih besar.
Barakallahu li walakum fil qur’anil ‘adzim…
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ… أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلَّ وَ سَلِمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَأَصْحَا بِهِ أَجْمَعِينَ.
Jamaah Jumat yang mulia,
Pada khutbah kedua ini, marilah kita kembali meneguhkan niat untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
Mari kita manfaatkan sisa waktu di bulan Muharram yang mulia ini untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh, demi meraih pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Semoga kita semua diberikan taufik dan hidayah untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur dan istiqamah dalam ketaatan.
Marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa kepada Allah SWT.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ…
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ…
Ibadallah,
Innallaha ya’muru bil ‘adli wal ihsan…
***
Komentar Anda