Di masjid, kebersihan serta kenyamanan jamaah harus diperhatikan, termasuk kesiapan alat ibadah dan fasilitas pendukung lainnya.
Di lingkungan sosial, umat Islam dianjurkan untuk saling mengingatkan dengan kegiatan sosial yang bermanfaat, seperti sedekah, kajian, atau silaturahmi.
Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Honorer, UKT, dan Beasiswa KIP
Doa dan Tradisi Menyambut Ramadan
Para ulama memiliki beragam tradisi dalam menyambut Ramadan. Salah satu doa yang sering dibaca adalah:
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
(Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya’ban wa ballighna Ramadan)
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadan.”
Selain itu, umat Islam juga memperbanyak bacaan Al-Qur’an, silaturahmi, dan amal sosial lainnya. Semua ini merupakan bentuk persiapan yang membawa manfaat, meski tidak termasuk dalam ibadah wajib yang memiliki tuntunan syariat khusus.
Mandi Besar Sebelum Ramadan: Ibadah atau Tradisi?
Di beberapa daerah, terdapat tradisi mandi besar sebelum Ramadan yang dikenal sebagai “padusan”. Dalam pandangan Muhammadiyah, hal ini perlu dikategorikan dengan jelas:
Jika mandi besar dilakukan dengan keyakinan sebagai ibadah khusus yang dianjurkan syariat, maka harus memiliki dalil yang kuat. Sebab, dalam kaidah fikih disebutkan bahwa ibadah harus memiliki dasar syariat yang jelas.
Baca Juga: Tanggapi Aksi Nelayan di Muara Badak, PT PHSS Dukung Langkah Pemkab Kukar
Namun, jika hanya sebagai kebiasaan untuk menjaga kebersihan dan menyambut Ramadan dengan tubuh yang segar, maka hal ini dapat diterima sebagai tradisi yang memiliki nilai positif.
Komentar Anda