PORTALBONTANG.COM, Bontang – Puasa Ramadan wajib bagi setiap Muslim yang sudah baligh, kecuali ada alasan syar’i yang membolehkannya tidak berpuasa, seperti sakit atau hamil.
Ibu hamil sering kali mengalami kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk berpuasa.
Namun, setelah Ramadan berlalu, timbul pertanyaan: Apakah ibu hamil harus mengganti puasanya (qadha) atau cukup membayar fidyah?
Qadha atau Fidyah: Apa yang Harus Dilakukan Ibu Hamil?
Dilansir Portalbontang.com dari situs resmi Muhammadiyah, para ulama memiliki pendapat berbeda terkait hukum mengganti puasa bagi ibu hamil. Berikut adalah dua pendapat utama:
-
Qadha Wajib Tanpa Fidyah
Menurut Mazhab Hanafi, ibu hamil yang meninggalkan puasa wajib menggantinya dengan qadha di hari lain setelah melahirkan dan kondisi fisiknya sudah memungkinkan.ADVERTISEMENT -
Fidyah Tanpa Qadha
Beberapa ulama dari Mazhab Maliki dan Ibnu Abbas berpendapat bahwa ibu hamil cukup membayar fidyah tanpa harus mengqadha puasanya, terutama jika khawatir akan kesehatan janin. -
Qadha dan Fidyah Sekaligus
Mazhab Syafi’i dan Hanbali berpendapat bahwa jika seorang ibu hamil tidak berpuasa karena khawatir pada kesehatan dirinya sendiri, maka cukup qadha saja. Namun, jika kekhawatirannya lebih kepada kesehatan janin, maka selain qadha, ia juga wajib membayar fidyah.
Baca Juga: Januari 2025 Catat Suhu Terpanas, Ilmuwan Kaget: Fenomena La Nina Gagal Mendinginkan Bumi
Bagaimana Cara Membayar Fidyah bagi Ibu Hamil?
Fidyah dibayarkan dengan memberi makan fakir miskin sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
Tabel Fidyah Puasa untuk Ibu Hamil:
Hari Puasa yang Ditinggalkan | Takaran Fidyah (Makanan/Pangan Pokok) | Cara Membayar |
---|---|---|
1 hari | 1 mud (sekitar 750 gram beras) | Diberikan ke 1 fakir miskin |
10 hari | 10 mud (7,5 kg beras) | Bisa diberikan sekaligus atau per hari |
30 hari | 30 mud (22,5 kg beras) | Bisa disalurkan langsung ke beberapa orang fakir miskin |
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Atur UMKM, Wajib Punya NIB untuk Beli LPG 3 Kg Bersubsidi
Selain dalam bentuk bahan pokok, fidyah juga bisa diberikan dalam bentuk makanan siap santap sesuai kebutuhan penerima.
Kapan Sebaiknya Qadha Dilakukan?
Jika memilih mengganti puasa dengan qadha, sebaiknya dilakukan sebelum Ramadan berikutnya tiba.
Jika tidak mampu mengqadha hingga datangnya Ramadan berikutnya, maka ulama sepakat bahwa selain tetap wajib qadha, ibu hamil juga harus membayar fidyah.
Wallahu a’lam. ***