PORTAL BONTANG – Perbedaan hisab dan rukyat kerap diperbincangkan, terutama dalam penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
Perdebatan terkait hisab dan rukyat pun tak kunjung reda, khususnya di media sosial dalam menyikapi awal bulan Hijriah, khususnya Ramadhan dan Syawal.
Lalu apa perbedaan dari hisab dan rukyat ini? Berikut dilansir Portalbontang.com dari situs resmi Muhammadiyah, Sabtu 2 Maret 2024.
Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1445 Hijriah versi Muhammadiyah, untuk Semua Provinsi
Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Kamariah memang berbeda dengan kalangan umat Islam lainnya yang memakai rukyat.
Sehingga perdebatan tentang metode Muhammadiyah menjadi perdebatan yang seolah tak kunjung reda, suatu hal yang biasa ditemui di media sosial.
Lalu, di manakah akar perbedaan kedua metode penentuan kalender Kamariah ini?
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Dalil Al-Qur’an dan Hadits
Di antara dalil Al-Qur’an dan Hadits yang memuat perintah berpuasa dengan memperhatikan waktu adalah dalam Surat Al-Baqarah ayat 185, yaitu :
“…فمن شهد منكم الشهر فليصمه…”
Yang diartikan secara tekstual sebagai “…Barangsiapa yang menyaksikan bulan diantara kalian hendaklah berpuasa…”.
Sedangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan An-Nasa’i dengan redaksi lengkap yang sedikit berbeda, kedua hadits itu menyebutkan :
“…صوموا لرؤيته، وأفطروا لرؤيته…”
Yang diartikan secara tekstual “…berpuasalah kalian ketika melihatnya (hilal Ramadhan) dan berbukalah ketika kalian melihatnya (hilal syawal)…”.
Maka perlu diperhatikan pada kalimat “syahida” (شهد) yang bermakna “menyaksikan” dan “rukyat” (رؤية) yang bermakna “melihat”.
Komentar Anda