Tiga Keutamaan Istimewa dari Peristiwa Isra dan Mi’raj untuk Umat Nabi Muhammad
Isra dan Mi'raj membawa tiga hadiah besar bagi umat Nabi Muhammad: salat lima waktu, ayat-ayat akhir Surah Al-Baqarah, dan ampunan dosa.
PORTAL BONTANG – Pada suatu malam yang tenang di bulan Rajab, terjadi peristiwa yang menakjubkan dalam sejarah Islam.
Nabi Muhammad ﷺ mendapatkan kehormatan luar biasa dari Allah SWT untuk menempuh perjalanan yang melampaui batasan akal manusia.
Inilah malam di mana Isra dan Mi’raj terjadi, sebuah perjalanan spiritual yang sarat dengan pelajaran mendalam bagi umat Islam.
Di Masjidil Haram, Malaikat Jibril datang membawa Buraq, makhluk bersayap dengan kecepatan melampaui kilat.
Nabi ﷺ memulai perjalanan menuju Masjidil Aqsa, Baitul Maqdis, yang menjadi simbol persatuan para Nabi.
Di sana, beliau memimpin salat berjamaah bersama para Nabi terdahulu, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa.
Peristiwa ini menegaskan kesinambungan risalah ilahi sejak zaman dahulu hingga risalah terakhir yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Setelah itu, Nabi ﷺ melanjutkan perjalanan menuju langit dengan Jibril sebagai pendamping.
Beliau melewati setiap lapisan langit dan bertemu dengan Nabi Adam, Nabi Yahya, Nabi Isa, dan para Nabi lainnya hingga tiba di Sidratul Muntaha.
Di tempat tertinggi ini, Nabi ﷺ berada di hadapan Allah SWT, di mana beliau menerima perintah untuk melaksanakan salat lima waktu, yang kemudian menjadi kewajiban utama umat Islam.
Baca Juga: Sistem Coretax Banjir Keluhan, Sri Mulyani: Kepada Wajib Pajak, Saya Mengucapkan Maaf
Tak hanya itu, Nabi ﷺ juga diperlihatkan gambaran Surga dan Neraka. Beliau menyaksikan keindahan Surga dengan segala kenikmatannya dan kedahsyatan siksa di Neraka bagi mereka yang ingkar.
Pengalaman ini menjadi pengingat bahwa setiap amal perbuatan manusia memiliki konsekuensi yang akan diterima di akhirat.
Isra dan Mi’raj: Perjalanan Spiritual yang Menggugah Iman
Isra, yang berarti perjalanan malam, dan Mi’raj, yang bermakna pendakian, adalah dua tahapan perjalanan Nabi Muhammad ﷺ yang melampaui ruang dan waktu.
Baca Juga: Sekolah Swasta di Jakarta akan Digratiskan, Pemerintah akan Segera Langsungkan Uji Coba
Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, hingga perjalanan menuju langit tertinggi, peristiwa ini menjadi bukti nyata kebesaran Allah SWT.
Ketika Nabi ﷺ kembali ke Makkah dan menyampaikan kisah perjalanan ini, sebagian kaum Quraisy menertawakannya.
Mereka menganggap perjalanan ini mustahil terjadi. Namun, Abu Bakar ash-Shiddiq tetap membenarkan Nabi ﷺ dengan penuh keyakinan, sehingga mendapat gelar “ash-Shiddiq” atau “yang membenarkan.”
Bukti-bukti dari Al-Qur’an dan hadis memperkuat kebenaran Isra dan Mi’raj. Dalam Surah An-Najm, Allah SWT menggambarkan pengalaman luar biasa Nabi Muhammad ﷺ di Sidratul Muntaha, tempat yang tak bisa dijangkau makhluk lain.
Baca Juga: Tidak Punya BPJS Kesehatan Bisa Menikmati Fasilitas Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ini Caranya
Bahkan, ketika kaum Quraisy menantang Nabi ﷺ untuk mendeskripsikan Baitul Maqdis, Allah SWT memberikan mukjizat yang memungkinkan Nabi ﷺ menjelaskan dengan detail tentang tempat itu meskipun beliau belum pernah ke sana sebelumnya.
Tiga Hadiah Besar dari Isra dan Mi’raj untuk Umat Islam
Pada malam Isra dan Mi’raj, umat Nabi Muhammad ﷺ menerima tiga hadiah istimewa dari Allah SWT, yaitu:
Baca Juga: Sistem Baru PPDB yang Menghilangkan Istilah Zonasi, Ini Gantinya dan Perbedaannya
- Kewajiban Salat Lima Waktu
Salat adalah tiang agama dan menjadi ibadah yang langsung diperintahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad ﷺ tanpa perantara. Salat lima waktu ini menjadi tanda ketaatan dan hubungan seorang hamba dengan Sang Pencipta. - Ayat-Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah
Ayat-ayat ini berisi pesan kasih sayang, perlindungan, dan doa pengampunan. Dalam ayat-ayat tersebut, Allah menjanjikan rahmat bagi umat Islam, serta kemudahan dalam menjalankan syariat. - Janji Ampunan Dosa
Allah SWT mengumumkan bahwa semua dosa umat Nabi Muhammad ﷺ akan diampuni, kecuali dosa syirik. Ini menjadi bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa kepada umat Nabi Muhammad ﷺ.
Makna Penting dari Peristiwa Isra dan Mi’raj
Isra dan Mi’raj juga memberikan pesan tentang pentingnya persatuan dan solidaritas umat Islam.
Salah satu tempat utama dalam perjalanan ini adalah Masjidil Aqsa, yang menunjukkan betapa pentingnya melindungi kehormatan tempat suci tersebut.
Sejarah telah mencatat bahwa kemuliaan umat Islam selalu terkait dengan pembebasan Baitul Maqdis.
Dalam konteks modern, Masjid al-Aqsa masih menjadi simbol perjuangan umat Islam. Ujian dan penderitaan yang dialami oleh umat Islam di Palestina mengingatkan kita akan pentingnya bersatu dan menjaga kehormatan tempat suci ini.
Hikmah dari Isra dan Mi’raj
Isra dan Mi’raj bukan sekadar perjalanan luar biasa Nabi Muhammad ﷺ, tetapi juga menjadi pelajaran hidup yang penuh hikmah.
Peristiwa ini mengajarkan umat Islam tentang pentingnya keimanan, ketaatan, dan keyakinan kepada kebesaran Allah SWT.
Bagi umat Islam, perjalanan ini adalah pengingat bahwa dalam setiap kesulitan, ada rahmat Allah yang menunggu.
Baca Juga: Tiket Pesawat Garuda Mahal, Bos Garuda Indonesia Jawab Rincian Alasannya
Dengan menjalankan salat, memperkuat solidaritas, dan berpegang teguh pada ajaran Islam, umat Nabi Muhammad ﷺ dapat meraih kemuliaan di dunia dan akhirat. ***
Join channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join nowArtikel Terkait
