PORTAL BONTANG – Ramadhan adalah bulan di mana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa.
Pentingnya meningkatkan semangat berpuasa di bulan Ramadhan harus didukung dengan pemahaman yang benar agar tidak terjerumus ke dalam kesalahan interpretasi agama.
Ruslan Fariadi, Ketua Divisi Fatwa dan Pengembangan Putusan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, menekankan bahwa banyak pemimpin agama yang mengutip hadist-hadist yang tidak kuat atau bahkan palsu mengenai puasa Ramadhan.
Baca Juga: Basri Rase Resmikan Jembatan Pontianak di Telihan: Pengaruh Positif ke Pengendalian Banjir Bontang
Untuk menghindari kesalahpahaman, ia menyajikan beberapa hadist yang dianggap lemah dalam konteks ibadah puasa di bulan suci.
1. Hadits Puasa Membawa Kesehatan
Sebagai contoh, ada hadist yang menyatakan bahwa puasa dapat membawa kesehatan. Namun, hadis ini dianggap lemah dan oleh beberapa ulama dianggap palsu.
Baca Juga: Tidak Semua Jabatan ASN, DPR Sebut TNI-Polri Hanya Bisa Isi Eselon 1 dan Pemerintah Pusat
Ruslan menjelaskan bahwa meskipun penelitian ilmiah mungkin mendukung manfaat kesehatan dari puasa, hal tersebut tidak seharusnya diatributkan sebagai ucapan Nabi Muhammad SAW.
2. Hadits Tidur selama Puasa Bernilai Ibadah
Selanjutnya, ada hadist yang menyebutkan bahwa tidur selama berpuasa dianggap sebagai ibadah.
Baca Juga: Khutbah Jumat 15 Maret 2024, Keutamaan Bulan Ramadhan
Namun, Ruslan menjelaskan bahwa tidak semua tidur dapat dianggap sebagai ibadah, dan bisa jadi tidak disukai jika menghabiskan sebagian besar waktu puasa hanya untuk tidur dan tidak melakukan amalan lain.
3. Hadits Tiga Bagian Bulan Ramadhan
Ada juga hadist yang membagi bulan Ramadhan menjadi tiga bagian: awal bulan sebagai rahmat, pertengahan sebagai pengampunan, dan akhir sebagai pembebasan dari api neraka.
Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah: Puasa Dapat Mencegah Penuaan Dini
Namun, hadist ini juga dianggap lemah oleh beberapa ahli hadist dan tidak dapat dijadikan dasar dalam praktik agama.
4. Hadits Tidak Sah Puasa Jika Tidak Bayar Zakat Fitri
Terakhir, ada hadist yang menyatakan bahwa bulan Ramadhan ‘tergantung’ antara langit dan bumi dan hanya dapat ‘diangkat’ dengan zakat fitri.
Baca Juga: Hukum Sikat Gigi di Bulan Ramadhan, Cara Agar Tidak Membatalkan Puasa
Ruslan menegaskan bahwa pandangan ini salah karena hadis tersebut lemah, dan zakat fitri bukan syarat sahnya puasa Ramadan, meskipun meninggalkannya dapat berdosa.
Itu dia kumpulan hadits lemah tentang Ramadhan. ***
Komentar Anda