Baca Juga: Jadwal Imsak 1 Ramadhan 1445 H Wilayah Bontang, Versi Muhammadiyah dan Pemerintah
عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ وَتْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ مِنْ كُلِّ اللَّيْلِ قَدْ أَوْتَرَ وَسَطَهُ وَآخِرَهُ وَأَوَّلَهُ
Dari Masruq (diriwayatkan) ia berkata: Saya bertanya kepada ‘Aisyah tentang shalat witir Nabi saw. Dia (‘Aisyah) berkata: Setiap malam beliau melaksanakan shalat witir, terkadang di pertengahan malam, di akhir, dan terkadang di awal malam [H.R. Ahmad nomor 23826].
Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa Rasulullah saw memerintahkan umatnya untuk melakukan shalat witir sebagai penutup dari shalat sunah di malam hari.
Waktu pelaksanaannya, Rasulullah tidak menentukan secara khusus, karena terkadang beliau melaksanakan shalat witir di awal malam, terkadang di tengah malam, dan terkadang di akhir malam.
Baca Juga: Jamaah Padati Masjid Al Ikhlas Gunung Sari, Jalani Shalat Tarawih Malam Pertama Ramadhan Sesuai Maklumat PP Muhammadiyah
Apabila khawatir tidak dapat melakukan witir di akhir malam, maka dapat melaksanakannya di awal malam.
Tetapi apabila mampu mengerjakannya di akhir malam, maka sebaiknya mengerjakannya di akhir malam. Wallahu a’lam.***
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda