Mereka terjebak dalam keraguan dan tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap janji-janji Allah.
Hal ini menggambarkan bahwa jahiliyah tidak hanya terbatas pada penyembahan berhala, tetapi juga mencakup kerusakan epistemologi, yaitu kerusakan pada pemahaman dan keyakinan terhadap ajaran Allah.
Kita sebagai umat Islam modern harus mewaspadai fenomena ini dalam kehidupan sehari-hari.
Jamaah salat jumat yang dimuliakan Allah,
Konteks kedua jahiliyah yang diuraikan dalam Al-Quran mencakup perilaku dan tingkah laku yang mencerminkan ketidakpahaman terhadap Allah.
Al-Quran menyebutnya sebagai ‘tabaruj al-jahiliyah’ dalam Surat Al-Azhab ayat 33. Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak mengadopsi perilaku seperti orang-orang jahiliah dahulu.
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.“
Pada masa Arab Jahiliyah, masyarakatnya membangun sistem yang sangat rusak, menciptakan ketidaksetaraan dan ketidakadilan.
Namun, ironisnya, fenomena ini juga dapat ditemui dalam struktur kemasyarakatan kita saat ini.
Dalam realitas kehidupan modern, kita melihat banyak masyarakat yang menjauh dari nilai-nilai ilahiyah, meskipun merasa sebagai orang-orang modern yang penuh dengan kemajuan.
Ini dapat dianggap sebagai bentuk ‘tabaruj jahiliyah’ dalam perilaku budaya dan perilaku sosial kita.
Komentar Anda