PORTAL BONTANG – Ada beberapa amalan-amalan di Bulan Syaban yang bisa dijalani dan ada yang harus dihindari.
Perkara amalan-amalan di Bulan Syaban tersebut disampaikan oleh anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syamsul Hidayat dalam sebuah diskusi, dua tahun silam.
Lalu, apa sajakah amalan-amalan di Bulan Syaban yang bisa dijalani dan yang harus dihindari?
Baca Juga: Balikpapan Segera Hibahkan Lahan Royal Suite Hotel ke Pemprov Kaltim
Dikutip Portalbontang.com dari situs resmi Muhammadiyah, dalam diskusi tersebut, Syamsul menekankan bahwa ada beberapa praktik yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam, tetapi masih dilakukan oleh banyak orang.
Praktik pertama adalah Sadranan, yang berasal dari upacara Srada pada zaman Majapahit dan kemudian diubah namanya oleh para pendakwah menjadi Sadranan, yang merupakan ziarah ke makam.
“Ziarah ke makam itu diperbolehkan, tetapi ketika kita melakukan Sadranan dengan tujuan khusus untuk berziarah atau berdoa kepada leluhur kita dan mengkhususkannya pada bulan Sya’ban, maka itu perlu kita bersihkan,” kata Syamsul.
Baca Juga: 20 Contoh Ucapan Imlek 2024 di Tahun Naga Kayu
Praktik kedua adalah praktik yang berasal dari hadits palsu, seperti praktik Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban) yang jatuh pada tanggal 15 Sya’ban.
“Puasa Ayyamul Bidh itu tidak masalah, tetapi jika puasa hanya pada tanggal 15 dan dengan melakukan praktik seperti Shalat Nisfu Sya’ban pada malam harinya, haditsnya sudah ada dalam kitab maudhu’at atau kitab kumpulan hadits palsu,” ujarnya.
Syamsul juga menyarankan beberapa praktik yang bisa dilakukan selama bulan Sya’ban, seperti puasa sunnah, mempersiapkan amalan-amalan untuk Bulan Ramadhan, dan melunasi utang puasa.
Baca Juga: Terang Benderang, Pacar Tamara Tyasmara Jadi Tersangka Kematian Anak D
Praktik yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW selama bulan Sya’ban adalah memperbanyak puasa sunnah, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Tirmidzi dari Aisyah r.a.
“Nabi SAW belum pernah berpuasa dalam satu bulan lebih banyak dari bulan Sya’ban. Sesungguhnya beliau berpuasa di bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Tirmidzi)
Selain itu, praktik lain yang juga dianjurkan selama bulan Sya’ban adalah mempersiapkan amalan-amalan untuk Bulan Ramadhan.
Baca Juga: Besok Tahun Baru Imlek, Kenali Aturan Bagi-bagi Angpau
“Seringkali para sahabat berkumpul bersama nabi dan bertanya tentang amalan bulan Ramadhan,” kata Syamsul.
Bagi umat Islam yang belum melunasi utang puasa, Syamsul menyarankan untuk segera melunasinya selama Bulan Sya’ban.
Pada akhir diskusi, Syamsul Hidayat menekankan bahwa Bulan Sya’ban adalah bulan yang istimewa, karena pada bulan tersebut amalan-amalan manusia akan diangkat ke hadirat Allah SWT.
Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan Bagi Pasangan Muda
“Ini adalah bulan di mana banyak orang lalai (dari beramal saleh), antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan di mana amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunnah.” (HR. Tirmidzi).
“Kita perlu selektif dalam mengisi bulan Sya’ban,” pesannya. ***
Ikuti berita terkini dari Portalbontang.com langsung di WhatsApp melalui link https://s.id/portalbontang.
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda