Hadis Nabi SAW yang menyatakan “Puasa adalah hari kalian berpuasa, Idulfitri adalah hari kalian berbuka, Iduladha adalah hari kalian menyembelih hewan” (HR. Tirmidzi) juga menjadi landasan penting, di mana kata “kamu” dalam hadis tersebut diinterpretasikan mencakup seluruh umat Islam di muka bumi untuk melaksanakan ibadah secara serentak.
Secara sains, KHGT didukung oleh pemahaman bahwa fase-fase bulan merupakan fenomena astronomis global yang tidak tergantung pada rotasi bumi.
Argumen ini menyoroti bagaimana visibilitas hilal adalah fenomena lokal, sementara fase bulan itu sendiri terus membesar secara global setelah ijtimak (konjungsi).
Langkah Lanjutan: Sosialisasi dan Implementasi
Pengesahan KHGT ini menjadi dasar yang akan dipedomani dan diterapkan oleh Muhammadiyah dalam menyusun kalender, yang mulai akan diberlakukan pada 1 Muharram 1447 H.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menginstruksikan Majelis Tarjih dan Tajdid untuk segera mensosialisasikan dan menuntunkan KHGT kepada seluruh warga Muhammadiyah dan masyarakat luas.
“Harapan Muhammadiyah KHGT menjadi kesepakatan global di dunia Islam,” demikian tercantum dalam berita resmi tersebut, yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Ini menunjukkan visi besar organisasi ini untuk menyatukan umat melalui sistem penanggalan yang pasti dan universal. Implementasi KHGT diharapkan dapat mengakhiri perbedaan penentuan hari-hari besar Islam dan mendorong persatuan umat di era globalisasi. ***
Komentar Anda