PORTAL BONTANG – Studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaan parasetamol, obat pereda nyeri yang umum dijual bebas, dapat mengganggu jalur pensinyalan jantung bahkan dalam dosis rendah.
Temuan ini menimbulkan kekhawatiran tentang efek jangka panjang parasetamol pada kesehatan jantung.
Bagaimana paracetamol dapat mengganggu jantung? Berikut penjelasannya yang dilansir Portalbontang.com dari PMJ News.
Para peneliti dari University of California melakukan penelitian pada tikus dan menemukan bahwa pemberian parasetamol dalam dosis setara dengan 500 mg/hari pada manusia dewasa.
Hasil penelitian ini menyebabkan perubahan pada lebih dari 20 jalur pensinyalan biokimia di dalam jantung.
Jalur-jalur ini berperan penting dalam mengatur fungsi jantung.
Apa risikonya?
Perubahan pada jalur pensinyalan jantung dapat meningkatkan risiko masalah jantung, seperti penumpukan toksin dan stres oksidatif.
Hal ini terutama pada penggunaan parasetamol jangka panjang dengan dosis sedang hingga tinggi.
Apa yang harus dilakukan?
Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan, dokter Rivera merekomendasikan untuk menggunakan parasetamol dalam dosis efektif serendah mungkin dan dalam durasi pendek.
Para peneliti ini memberikan tips dalam penggunaan obat pereda nyeri tersebut.
Pertama, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan parasetamol, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung.
Kemudian, perhatikan dosis dan durasi penggunaan parasetamol sesuai anjuran dokter atau apoteker.
“Gunakan obat pereda nyeri lain yang lebih aman untuk jantung, seperti ibuprofen, jika memungkinkan,” ujarnya.
“Pastikan Anda membaca label obat dengan cermat sebelum menggunakannya,” tambahnya. ***
Komentar Anda