Minggu, 22 Juni 2025
Portal Bontang
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
No Result
View All Result
Portal Bontang
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
Home Lifestyle

Sejarah Perayaan Imlek yang Ternyata Hanya Terjadi di Indonesia karena Terjadinya Diskriminasi

Redaksi Portal Bontangby Redaksi Portal Bontang
Selasa, 28 Januari 2025
in Lifestyle
ShareTweetSendShare
Perayaan Imlek di Kota Solo, Jawa Tengah pada Minggu, 26 Januari 2025.

Perayaan Imlek di Kota Solo, Jawa Tengah pada Minggu, 26 Januari 2025.

Share on FacebookShare on Twitter

PORTALBONTANG.COM – Perayaan Imlek, yang dikenal sebagai Tahun Baru China, memiliki akar sejarah yang sangat panjang dan kaya tradisi.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai sejarah Imlek, mulai dari masa Dinasti Shang hingga perkembangan modern seperti sekarang, berdasarkan laporan dari China Highlight.

Imlek pada Era Dinasti Shang

Baca Juga: Belalang akan Jadi Salah Satu Menu Alternatif dalam Makan Bergizi Gratis, Amankah Dikonsumsi Anak?

Imlek pertama kali diyakini muncul pada masa Dinasti Shang, sekitar tahun 1600–1046 Sebelum Masehi (SM), atau lebih dari 3.500 tahun yang lalu.

Pada masa itu, masyarakat mengadakan upacara pengorbanan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa dan leluhur.

Ritual ini dilakukan pada awal dan akhir tahun untuk memohon berkah hasil panen sekaligus menyembah alam.

ADVERTISEMENT

Selain itu, legenda tentang monster Nian juga menjadi bagian dari tradisi Imlek.

Baca Juga: Kafilah MTQ Kaltim Raih Juara Umum MTQ Nasional 2024, Akmal Malik Siapkan Beasiswa Khusus

Nian digambarkan sebagai monster buas yang menyerang manusia, hewan ternak, dan hasil panen setiap malam tahun baru.

Untuk melindungi diri, masyarakat memasang lentera merah, gulungan kertas merah, serta membakar bambu atau petasan yang dipercaya dapat menakut-nakuti Nian.

Tradisi ini masih dilestarikan hingga kini dalam bentuk dekorasi dan pesta kembang api.

Baca Juga: Update iOS 18.3 Kini Hadir, Apa Saja yang Baru?

Perkembangan Imlek di Masa Dinasti Han hingga Kini

Pada era Dinasti Han (202 SM–220 M), Imlek mulai diatur berdasarkan kalender lunar Tiongkok dan dikenal sebagai Festival Musim Semi.

Tradisi membakar bambu untuk menghasilkan suara keras menjadi salah satu kegiatan khas pada masa itu.

Ritual Imlek pun mulai berkembang, termasuk membersihkan rumah, makan bersama, hingga acara hiburan, terutama saat memasuki masa Dinasti Wei dan Jin (220–420 M).

Perayaan Imlek semakin meriah pada masa Dinasti Tang hingga Qing, didukung oleh kemakmuran ekonomi.

Selain ritual keagamaan, masyarakat mulai menggelar perayaan seperti pameran lampion, pertunjukan seni, hingga kunjungan ke sanak saudara.

Baca Juga: 4 Fakta Terkini Kasus Penutupan ‘Kampung Rusia’ di Bali, Awalnya Kafe hingga Berkembang Jadi Hotel Mewah

Tradisi ini terus berlanjut hingga era modern dengan penyesuaian sesuai zaman.

Saat ini, Imlek identik dengan dekorasi khas berwarna merah, seperti lentera dan amplop merah (angpao), serta kegiatan sosial yang lebih beragam.

Perayaan Imlek di Indonesia

Menariknya, istilah “Imlek” hanya digunakan di Indonesia.

Baca Juga: Squid Game 3 Jadi Final Series, Sutradara Ungkap Terbuka dengan Ide Spin-off

Di negara asalnya, China, perayaan ini dikenal sebagai Sin Cia atau Tahun Baru Lunar.

Nama “Imlek” berasal dari dialek Hokkien, yang berarti “kalender bulan” (im berarti bulan, lek berarti penanggalan).

Istilah ini muncul akibat larangan penggunaan istilah Mandarin di Indonesia selama masa Orde Baru.

Baca Juga: Terungkap, Anak Jadi Penyebab Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah dan Buang Potongan Tubuhnya di 3 Kota Berbeda

Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, perayaan budaya Tionghoa, termasuk Imlek, dilarang melalui Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967.

Hal ini disebabkan oleh kebijakan anti-komunis pemerintah yang melihat kebudayaan China sebagai ancaman ideologi Pancasila.

Akibatnya, masyarakat Tionghoa harus merayakan Imlek secara diam-diam tanpa adanya hari libur khusus.

Namun, diskriminasi ini mulai dihapus setelah runtuhnya Orde Baru.

Presiden B.J. Habibie dan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mencabut larangan tersebut, sehingga masyarakat Tionghoa kembali bebas mengekspresikan kebudayaannya, termasuk perayaan Imlek.

Meski demikian, jejak diskriminasi yang terjadi selama puluhan tahun masih meninggalkan bekas di masyarakat. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Gabung Bersama WhatsApp Channel Portalbontang.com untuk Mendapatkan Berita dan Informasi Langsung di Genggaman. GABUNG SEKARANG

Previous Post

Belum Ada 24 Jam, Medali Jonatan Christie Rusak, Panitia Indonesia Masters Beri Tanggapan

Next Post

Terungkap! Kronologi Polisi Temukan Potongan Jasad Uswatun Khasanah di 3 Kota

Tags: ImleksejarahTahun Baru China

Berlangganan berita dan informasi menarik dari Portalbontang.com. Klik Berlangganan di Sini.

Berlangganan

Komentar Anda

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Related Posts

Ilustrasi. Scrolling di medsos dinilai Menko PMK Pratikno bisa merusak pola pikir generasi muda.
Lifestyle

Ini Bahaya Scrolling Medsos Bagi Anak Muda Menurut Menko PMK Pratikno

Selasa, 17 Juni 2025
Ilustrasi. Simak tips ambil rumah KPR bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah pribadi.
Lifestyle

Tips Ambil Rumah KPR, Ada Sisi Positif-Negatif yang Harus Dipertimbangkan

Selasa, 17 Juni 2025
Foto ilustrasi bakar sate.
Lifestyle

Rahasia Sate Daging Kurban Empuk dan Lezat, Ikuti 4 Trik Jitu Ini

Sabtu, 7 Juni 2025
Foto ilustrasi daging yang akan diolah untuk dikonsumsi.
Lifestyle

Waspada, Ini 4 Tanda Tubuh Anda Kebanyakan Makan Daging Kurban

Sabtu, 7 Juni 2025
Foto Najwa Shihab bersama mendiang suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf.
Lifestyle

Ibrahim Assegaf, Suami Najwa Shihab Wafat karena Stroke Hemoragik, Dimakamkan Hari Ini: Waspadai Pemicunya

Rabu, 21 Mei 2025
Foto penampakan Candi Borobudur - Candi Borobudur menjadi salah satu situs sejarah yang identik dengan perayaan Hari Raya Waisak.
Lifestyle

Libur Waisak Besok! Jangan Lewatkan 5 Tempat Meditasi dan Sejarah Buddhis Unik di Indonesia Ini

Minggu, 11 Mei 2025

Terkini

Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Minggu, 22 Juni 2025
Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Sabtu, 21 Juni 2025
Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Sabtu, 21 Juni 2025
Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Sabtu, 21 Juni 2025
Presiden RI, Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan di St. Petersburg, Rusia.

Di Depan Prabowo, Putin Tegaskan Sikap Rusia-Indonesia di Panggung Global Nyaris Sama

Jumat, 20 Juni 2025

TERPOPULER

  • Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjelas Tulisan Buram pada Foto Tanpa Aplikasi, Panduan Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengurus ATPUSI Bontang Resmi Dikukuhkan, Neni Tegaskan Komitmen Perkuat Literasi dan Kearsipan di Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
logo

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

Bontang

Kaltim

Nasional

Mancanegara

Sport

Lifestyle

Khazanah

Sains Tecno

Entertainment

Inspiratif

Advertorial

Bursa Kerja

Opini

Sastra

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

© 2025 Portal Bontang. PT Visi Media Teknologi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra

© 2025 Visi Media Teknologi