PORTAL BONTANG – Meningkatnya kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di wilayah China utara belakangan ini telah memicu perhatian dunia.
Virus ini menyebar dengan cepat, memicu lonjakan kasus infeksi saluran pernapasan yang ditandai dengan gejala seperti batuk, pilek, demam, dan kesulitan bernapas.
Walaupun HMPV umumnya tidak berbahaya bagi individu sehat, anak-anak, lansia, dan mereka dengan sistem imun lemah berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan belum ada laporan kasus HMPV.
Meski begitu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Ini penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, termasuk infeksi virus,” kata Juru Bicara Kemenkes, drg. Widyawati, MKM.
Kemenkes juga menegaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi di China dan negara lain serta mengambil langkah preventif melalui pengawasan ketat di pintu-pintu masuk negara, terutama terhadap pelaku perjalanan internasional dengan gejala mirip flu.
Baca Juga: Apakah Isra Miraj 2025 Hari Libur Nasional? Simak Jadwal Libur dan Cuti Bersama
“Kami akan memastikan langkah preventif yang efektif melalui koordinasi dengan pihak terkait,” tambah Widyawati.
Apa Itu Human Metapneumovirus (HMPV)?
HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan tanpa vaksin atau pengobatan spesifik.
Baca Juga: Chul Su, Boneka Baru di Squid Game 3: Apa yang Membuatnya Berbeda dari Young-Hee?
Gejala ringan hingga sedang dapat ditangani dengan perawatan suportif seperti istirahat, hidrasi, dan pengendalian demam.
Untuk mencegah penularan, masyarakat diimbau mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker di tempat umum, dan menjaga pola hidup sehat.
Perbandingan dengan Covid-19
Meski HMPV menjadi perhatian, para ahli menilai virus ini kecil kemungkinan akan menjadi pandemi seperti Covid-19.
Tingkat penyebaran dan dampak globalnya jauh lebih rendah dibandingkan virus SARS-CoV-2.
Baca Juga: Aurelie Moeremans Resmi Menikah di California, Ini Sosok Sang Suami, Tyler Bigenho
“HMPV memiliki tingkat penularan lebih lambat dibandingkan Covid-19. Risiko terbesarnya terutama pada kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, atau individu dengan sistem kekebalan rendah,” jelas Widyawati.
Meski begitu, pemerintah tetap waspada dengan meningkatkan pengawasan dan langkah pencegahan.
Masyarakat diminta menjaga kebersihan, memperkuat daya tahan tubuh, dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan. ***
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda