Portal Bontang
No Result
View All Result
Minggu, 22 Juni 2025
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
No Result
View All Result
Portal Bontang
No Result
View All Result
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
Home Lifestyle

Mengenal Food Diplomacy, Promosi Budaya Indonesia Lewat Makanan

Food diplomacy jadi strategi yang melibatkan makanan sebagai alat berbagi, menjalin persahabatan, dan promosi budaya Indonesia.

Redaksi Portal BontangOleh Redaksi Portal Bontang
Kamis, 30 Mei 2024
ShareTweetSendShare
Chef Ragil Imam Wibowo di Ubud Festival. 'Food diplomacy' jadi strategi yang melibatkan makanan sebagai alat berbagi dan menjalin persahabatan.

Chef Ragil Imam Wibowo di Ubud Festival. 'Food diplomacy' jadi strategi yang melibatkan makanan sebagai alat berbagi dan menjalin persahabatan.

Share on FacebookShare on Twitter

PORTAL BONTANG – Dalam setiap upaya mempromosikan budaya suatu bangsa dan negara, makanan merupakan salah satu unsur pokok yang hampir tak pernah dilupakan.

Terciptalah food diplomacy, strategi yang melibatkan kuliner sebagai alat berbagi dan menjalin persahabatan.

William Wongso dan dunia kuliner adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Namanya sebagai pengusaha dan pakar kuliner terkemuka sudah sangat dikenal di seluruh Indonesia.

Baca Juga: IDAI: Asap Rokok Ancam Ibu Hamil, Janin, dan Anak, Picu Keguguran hingga Stunting

ADVERTISEMENT

Sepanjang kariernya, ia menerima sejumlah penghargaan internasional atas perannya dalam mempromosikan budaya melalui makanan.

Dalam acara “Flavors of Indonesia: Fine Dining” dan Asian American Expo 2024 belum lama ini di Los Angeles, Chef William, demikian ia biasa disebut, berbagi dengan VOA seputar kepentingan mempromosikan makanan Indonesia di mancanegara.

“Terus terang sampai saat ini, citra budaya kuliner Indonesia masih minim dibanding dengan Thailand, Vietnam, Korea, Jepang, Tiongkok, dan juga budaya kuliner dari Timur Tengah, yang dibawa oleh para pengungsi ke mancanegara,” ujar Chef William yang juga merupakan pemilik ‘William Gourmet Catering’ dan Culinary Consultant di Garuda Indonesian Airways, yang dilansir Portalbontang.com.

Di Sydney, Australia, dan sekitarnya, kata Chef William, terdapat lebih dari seribu restoran Thailand. Di Amerika terdapat banyak restoran Vietnam dengan menu utama ‘Pho’ atau ‘Bahn-Mi.’

Baca Juga: Kinasih SMA YPK Bontang Menjadi yang Terbaik dalam Audisi Gita Bahana Nusantara Tingkat Kaltim

“Kita sudah tidak boleh tinggal diam karena dengan maraknya sosial media saat ini, seluruh dunia itu sangat mulai antusias untuk mencicipi rasa-rasa yang otentik dari budaya kuliner masing-masing negara terutama bagi para wisatawan yang mengunjungi suatu negara,” ujarnya.

Di Kemang, Jakarta, Ragil Imam Wibowo melakukan perannya dalam food diplomacy dengan membuka restoran Nusa Gastronomy. Peraih Chef of The Year 2018 for Jakarta’s Best Eats oleh Foodies Magazine ini mengatakan restoran kontemporernya menyajikan hidangan otentik yang memiliki kisah budaya di balik setiap menu. Sesekali, ia juga ke luar negeri.

Baca Juga:  Menu Sarapan Sehat, Hindari 5 Makanan Ini Agar Pencernaan Lancar di Pagi Hari

“Ketika saya mempresentasikan makanan Indonesia ke luar negeri, itu sebenarnya untuk membuat orang tambah penasaran. ‘Wah makanan Indonesia seenak ini ya? Semacam-macam ini ya?’ gitu. Jadi, mengajak mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai food destination,” katanya.

Baca Juga: Hapus Bersih Aplikasi Tak Terpakai di Android, Begini Caranya

Menurut Ragil yang juga meraih Award of Excellence sebagai Asian Cusine Chef of the Year pada World Gourmet Summit 2018, usaha untuk menarik orang agar ingin datang, sebenarnya paling penting.

“Karena ketika orang sudah berbondong-bondong ke Indonesia, untuk mencoba makanan Indonesia, menurut saya itu adalah hal yang paling penting dari sebuah food diplomacy, bisa mengajak orang dari mencoba rasa makanan sampai datang ke negara tersebut,” ujar dia.

Di Los Angeles, Linda Lim mulai aktif dalam food diplomacy sejak 2015. Berawal dari hobi dan kecintaannya pada Tanah Air dan masakan Indonesia, ia menjadi promotor kuliner.

Bersama William Wongso, Linda mengadakan berbagai acara yang mempromosikan masakan Indonesia seperti ‘pop-up dinner’ Flavors of Indonesia. Ia juga mengikuti berbagai pameran budaya untuk mempromosikan menu pilihannya: rendang. Kepada VOA, ia menuturkan alasan memilih rendang untuk merepresentasikan Indonesia.

Baca Juga: Intip Status Online dan Terakhir Dilihat Teman di WhatsApp Tanpa Ketahuan

“Karena rendang adalah makanan Indonesia yang paling popular, baik di Indonesia maupun untuk orang asing. Rendang itu pernah dipilih sebagai makanan Indonesia yang paling terkenal dan enak oleh CNN tahun 2011 dan 2017 sebagai 50 World Best Food,” kata Linda.

Linda menambahkan bahwa rendang memiliki karakteristik yang kompleks dengan rasa dari berbagai rempah yang tumbuh di tanah air kita.

“Jadi wanginya, kesedapanya, sehingga pas untuk mewakili Indonesia di Amerika maupun negara lain,” imbuhnya.

Ragil memilih strategi lain dalam food diplomacy. Ia menggali dan memperkenalkan menu-menu baru serta mengutamakan teknik memasak. Ia menilai orang-orang non-Indonesia lebih menerima makanan yang dibakar seperti seafood bakar ala Makassar atau Bali dan aneka sate.

Baca Juga:  Dokter Spesialis Neurologi: Konsumsi Jenis Makanan Berikut Ini untuk Cegah Stroke

Baca Juga: Rahasia Terbongkar, Cara Jitu Menyembunyikan Chat WhatsApp Tanpa Mengarsipkan di Tahun 2024

Pilihannya yang lain adalah aneka sup dan menu-menu berkuah seperti soto ayam, sop buntut atau rawon konro. Jenis makanan ini, kata Ragil, tergolong comfort food sehingga dijamin dapat meraih hati orang yang mencicipinya. Namun, apabila harus mengutamakan satu menu, Chef Ragil berpendapat pilihan tersebut akan jatuh pada ayam goreng.

“Ayam goreng! Ayam goreng Indonesia ini cukup signifikan karena dengan cara masaknya yang mungkin di negara lain tidak sama, jadi harus dimasak dengan menggunakan air kelapa dulu, kemudian dengan bumbu dan rempah-rempah yang luar biasa sehat buat tubuh, baru setelah itu digoreng. Dan inipun sebenarnya sudah mendapatkan legitimasi dari salah seorang food critic dari Amerika Jonathan Gold (Los Angeles Times) yang bilang bahwa ayam goreng Indonesia itu adalah one of the best fried chicken in the world,” katanya.

Menggunakan Bahan Lokal

Baca Juga: PT Padang Kencana Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Helper dan Blaster

Chef William dan Chef Ragil mengatakan salah satu tantangan terbesar dalam misi food diplomacy di luar negeri adalah beradaptasi dengan keterbatasan bahan-bahan yang tersedia di negara tersebut.

Bersama tim juru masak yang dibawa, mereka harus mampu berimprovisasi dengan menggunakan bahan-bahan lokal, dan kemudian menyesuaikan rasa masakan dengan selera lokal.

Chef William mengatakan, setiap kali mempromosikan makanan Indonesia ke suatu negara, ia bersama tim kulinernya selalu membawa bumbu-bumbu yang popular dari Indonesia. Ia mempelajari dulu budaya kuliner negara tujuan lalu mencoba memadukan dengan memasak bahan-bahan yang ada di lokasi, atau di tempat tujuan, dengan bumbu-bumbu Indonesia.

“Contohnya di Afrika, di Namibia, saya tidak meminta daging sapi, saya minta di supply segala jenis daging dari binatang liar. Di situ saya membumbui daging-daging binatang liar itu dengan bumbu Indonesia dan menyajikan masakan Indonesia dengan bahan lokal,” ujar Chef Willia.

Baca Juga:  Bisakah Diet Memengaruhi Kondisi Kulit? Ini Jawaban Ahli, Ada Hubungan dengan Makanan

Ia menambahkan bahwa hal itu akan memberi kejutan kepada warga lokal karena mereka merasakan bahan makanan yang sudah dikenal, tetapi mendapat cita rasa baru setelah dipadukan dengan bumbu Indonesia.

Baca Juga: Uqaila Siswa SMA YPK Bontang Lolos Ikuti Seleksi Paskibraka Nasional

Ini merupakan kiat yang menurut Chef William harus dilakukan ketika tidak bisa selalu membawa bahan-bahan segar dari Indonesia. Ia dan tim harus menyesuaikan diri dan memasak dengan bahan-bahan setempat.

Ragil melakukan hal yang sama. “Mengenal dan mencari bahan-bahan lokal untuk digunakan dalam masakan, justru memberi semangat,” kata chef yang pernah ke Chile, Prancis, Amerika, Jerman, Swiss dan Ukraina untuk diplomasi kuliner.

“Ketika makanan Indonesia bisa dikombinasi dengan bahan-bahan yang ada di sana, orang-orang asli negara tersebut akan lebih appreciate bahwa makanan Indonesia itu tidak harus seratus persen menggunakan semua bahan dari Indonesia, tetapi bisa menggunakan sebagian bahan segar lokal. Kita tetap membawa satu bumbu utama, bumbu yang sudah dihaluskan dan sudah jadi, tetapi jika kita mau menyajikan protein atau karbohidrat (makanan pokok) itu bisa diganti di sana,” kata Chef Ragil.

Dalam sebuah acara promosi budaya di Baltimore belum lama ini, Chargé d’Affaires KBRI Sade Bimantara mengatakan bahwa food diplomacy dapat membuka dan mempermudah usaha diplomasi selanjutnya.

Baca Juga: Baznas Tegaskan Komitmen Dukung Boikot Israel, Perketat Penerimaan Donasi Palestina

“Kalau yang paling mudah di lidah itu biasanya food gitu ya. Itu membukakan pintu juga untuk kerja sama atau diplomasi lainnya gitu. Jadi, sesuatu hal yang sifatnya soft gitu ya, yang gampang dicoba, gampang dibeli juga gitu ya oleh masyarakat Amerika,” tuturnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Gabung Bersama WhatsApp Channel Portalbontang.com untuk Mendapatkan Berita dan Informasi Langsung di Genggaman. GABUNG SEKARANG

Previous Post

Aljazair Ajukan Resolusi PBB untuk Akhiri Serangan Israel ke Rafah

Next Post

BMKG Peringatkan Potensi Kekeringan di Indonesia, Pemerintah Diminta Siaga

Tags: Budaya IndonesiaFood diplomacymakanan

Berlangganan berita dan informasi menarik dari Portalbontang.com. Klik Berlangganan di Sini.

Berlangganan

Komentar Anda

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Related Posts

Ilustrasi. Scrolling di medsos dinilai Menko PMK Pratikno bisa merusak pola pikir generasi muda.
Lifestyle

Ini Bahaya Scrolling Medsos Bagi Anak Muda Menurut Menko PMK Pratikno

Selasa, 17 Juni 2025
Ilustrasi. Simak tips ambil rumah KPR bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah pribadi.
Lifestyle

Tips Ambil Rumah KPR, Ada Sisi Positif-Negatif yang Harus Dipertimbangkan

Selasa, 17 Juni 2025
Foto ilustrasi bakar sate.
Lifestyle

Rahasia Sate Daging Kurban Empuk dan Lezat, Ikuti 4 Trik Jitu Ini

Sabtu, 7 Juni 2025
Foto ilustrasi daging yang akan diolah untuk dikonsumsi.
Lifestyle

Waspada, Ini 4 Tanda Tubuh Anda Kebanyakan Makan Daging Kurban

Sabtu, 7 Juni 2025
Foto Najwa Shihab bersama mendiang suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf.
Lifestyle

Ibrahim Assegaf, Suami Najwa Shihab Wafat karena Stroke Hemoragik, Dimakamkan Hari Ini: Waspadai Pemicunya

Rabu, 21 Mei 2025
Foto penampakan Candi Borobudur - Candi Borobudur menjadi salah satu situs sejarah yang identik dengan perayaan Hari Raya Waisak.
Lifestyle

Libur Waisak Besok! Jangan Lewatkan 5 Tempat Meditasi dan Sejarah Buddhis Unik di Indonesia Ini

Minggu, 11 Mei 2025

Terkini

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Minggu, 22 Juni 2025
Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Minggu, 22 Juni 2025
Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Sabtu, 21 Juni 2025
Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Sabtu, 21 Juni 2025
Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Sabtu, 21 Juni 2025

TERPOPULER

  • Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjelas Tulisan Buram pada Foto Tanpa Aplikasi, Panduan Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
logo

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

Bontang

Kaltim

Nasional

Mancanegara

Sport

Lifestyle

Khazanah

Sains Tecno

Entertainment

Inspiratif

Advertorial

Bursa Kerja

Opini

Sastra

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

© 2025 Portal Bontang. PT Visi Media Teknologi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra

© 2025 Visi Media Teknologi