Vaksin MMR berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan, dan rubella. Vaksin ini perlu diberikan pada anak sebanyak dua kali, yaitu saat anak berusia 15 bulan dan saat anak berusia 5–7 tahun.
Namun, jika imunisasi pertama belum sempat dilakukan saat usia 15 bulan, vaksin pertama masih dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun.
“Jika belum pernah dilakukan pada masa kanak-kanak, vaksin MMR masih dapat diberikan pada usia dewasa. Pemberian vaksin MMR untuk dewasa disarankan bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan,” tambahnya.
Sebagai pencegahan, Nana juga menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan. Ini dilakukan agar tidak terjadi penularan melalui dropplet infection.
Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita dan menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin juga perlu dilakukan.
“Penderita gondongan juga dianjurkan untuk tetap berada di rumah paling tidak selama 5 hari setelah gejala pertama muncul. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan gondongan ke orang lain,” jelasnya.
Terakhir, Nana menyampaikan jika sistem imun penderita baik, gondongan dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 1–2 minggu.
Ada juga cara yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan dan gejala yang muncul saat menderita gondongan seperti mencukupkan waktu tidur dan istirahat, memperbanyak minum air putih, mengompres area yang bengkak dengan air hangat atau air dingin guna meredakan rasa sakit, mengonsumsi makanan lunak dan mengonsumsi obat untuk gejala gondongan, seperti ibuprofen dan paracetamol.
“Perlu diingat pula, jangan berikan aspirin pada penderita gondongan, karena justru dapat memicu penyakit sindrom reye, yaitu penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan gagal hati, pembengkakan otak, dan bahkan kematian,” pungkasnya. ***
Komentar Anda