Hal ini tentu menjadi perhatian bagi pejabat kesehatan masyarakat, pembuat kebijakan, dan profesional perawatan kesehatan.
Dibandingkan dengan anak Obesitas sedang, anak dengan obesitas berat “berisiko lebih tinggi mengalami berbagai komplikasi kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak, dan kematian dini,” tulis para peneliti.
Baca Juga: PT Benings Pratama Group Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Admin Accounting
Peningkatan terbesar obesitas berat antara 2016 hingga 2020 terjadi pada anak usia 4 tahun dan anak hispanik.
Data tingkat negara bagian menunjukkan Alaska menjadi satu-satunya negara bagian yang melaporkan penurunan obesitas berat pada anak usia dini dari 2016 hingga 2020.
Perkiraan terbaru ini diperoleh dari data anak-anak yang terdaftar dalam Program Nutrisi Tambahan Khusus Federal untuk Wanita, Bayi, dan Anak (WIC).
“WIC adalah program bantuan federal yang menyediakan makanan sehat, pendidikan nutrisi, rujukan perawatan kesehatan, dan layanan lain kepada jutaan wanita hamil dan pasca melahirkan berpenghasilan rendah, serta bayi dan anak hingga usia 5 tahun yang berisiko kekurangan gizi,” demikian para peneliti merangkum.
Baca Juga: PT Berdaya Dinegeri Sendiri Buka Lowongan Kerja untuk Posisi HRD Staff
Angka terbaru menunjukkan 16,6 juta anak usia 2 hingga 4 tahun mengalami obesitas berat.
Penulis komentar dalam jurnal tersebut mencatat bahwa obesitas berat pada usia dini “hampir tidak dapat disembuhkan”.
Mereka menambahkan bahwa hanya sedikit penelitian yang menunjukkan cara efektif untuk menangani obesitas sebelum usia 6 tahun.
Discussion about this post