Obesitas Berat pada Anak Usia Prasekolah dari Keluarga Miskin Meningkat di AS

Ilustrasi.Obesitas berat pada anak usia prasekolah dari keluarga berpenghasilan rendah di Amerika Serikat (AS) sedang meningkat.

Ilustrasi.Obesitas berat pada anak usia prasekolah dari keluarga berpenghasilan rendah di Amerika Serikat (AS) sedang meningkat.

PORTAL BONTANG – Sebuah studi terbaru di Amerika Serikat (AS) menunjukkan peningkatan obesitas berat di kalangan anak usia prasekolah dari keluarga miskin.

Berdasarkan analisis data federal terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics pada hari Senin, sekitar 2% anak usia 2-4 tahun mengalami obesitas berat pada tahun 2020. Angka ini naik dari 1.8% pada tahun 2016.

Para ahli yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut menulis dalam komentar pendamping bahwa kenaikan ini “kecil tapi signifikan”, dilansir Portalbontang.com dari Healthline.

Baca Juga: Hari Otonomi Daerah, Pemkot Bontang Raih Hasil Memuaskan dalam Survei Persepsi Anti Korupsi dan Kualitas Pelayanan

Data baru ini sekaligus mengakhiri harapan bahwa obesitas pada anak telah menurun. Sebelumnya, sempat terlihat penurunan kecil antara tahun 2010 hingga 2016.

Para peneliti mencatat bahwa angka obesitas pada anak saat ini mencerminkan tren populasi secara umum.

ADVERTISEMENT

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sekitar 20% anak dan remaja di AS mengalami obesitas, dan sekitar 42% orang dewasa di AS juga mengalami obesitas.

Studi terbaru ini berfokus pada obesitas berat, yang didefinisikan sebagai berada jauh di atas persentil ke-95 untuk indeks massa tubuh (IMT) berdasarkan tinggi dan berat badan.

Baca Juga: Jaga Asa Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia akan Bertemu Irak di Perebutan Juara 3 Piala Asia U-23

Angka ini penting karena tingkat obesitas berat pada anak usia dini dapat menjadi pertanda masalah kesehatan di masa depan.

Hal ini tentu menjadi perhatian bagi pejabat kesehatan masyarakat, pembuat kebijakan, dan profesional perawatan kesehatan.

Dibandingkan dengan anak obesitas sedang, anak dengan obesitas berat “berisiko lebih tinggi mengalami berbagai komplikasi kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak, dan kematian dini,” tulis para peneliti.

Baca Juga: PT Benings Pratama Group Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Admin Accounting

Peningkatan terbesar obesitas berat antara 2016 hingga 2020 terjadi pada anak usia 4 tahun dan anak hispanik.

Data tingkat negara bagian menunjukkan Alaska menjadi satu-satunya negara bagian yang melaporkan penurunan obesitas berat pada anak usia dini dari 2016 hingga 2020.

Perkiraan terbaru ini diperoleh dari data anak-anak yang terdaftar dalam Program Nutrisi Tambahan Khusus Federal untuk Wanita, Bayi, dan Anak (WIC).

“WIC adalah program bantuan federal yang menyediakan makanan sehat, pendidikan nutrisi, rujukan perawatan kesehatan, dan layanan lain kepada jutaan wanita hamil dan pasca melahirkan berpenghasilan rendah, serta bayi dan anak hingga usia 5 tahun yang berisiko kekurangan gizi,” demikian para peneliti merangkum.

Baca Juga: PT Berdaya Dinegeri Sendiri Buka Lowongan Kerja untuk Posisi HRD Staff

Angka terbaru menunjukkan 16,6 juta anak usia 2 hingga 4 tahun mengalami obesitas berat.

Penulis komentar dalam jurnal tersebut mencatat bahwa obesitas berat pada usia dini “hampir tidak dapat disembuhkan”.

Mereka menambahkan bahwa hanya sedikit penelitian yang menunjukkan cara efektif untuk menangani obesitas sebelum usia 6 tahun.

Baca Juga: Uzbekistan Melaju ke Final Piala Asia U-23 2024, Indonesia Harus Perjuangkan Perunggu untuk Tiket Olimpiade

“Studi ini menggarisbawahi pentingnya pemantauan berkelanjutan … pasca-pandemi terhadap status kesehatan anak,” demikian pernyataan pers dari American Academy of Pediatrics.

“Studi ini juga semakin mendukung perlunya anak-anak dan keluarga dari rumah tangga dengan pendapatan rendah di seluruh AS untuk memiliki akses ke deteksi klinis dini, seperti pemeriksaan kesehatan dan rujukan ke intervensi berbasis keluarga yang efektif untuk mendukung pertumbuhan yang sehat.” ***

Exit mobile version