PORTAL BONTANG – Lebih dari 70% pekerja global, setara 2,4 miliar orang, terancam bahaya kesehatan akibat perubahan iklim.
Laporan ILO terbaru memaparkan risiko serius ini dan mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan.
Paparan panas berlebihan, radiasi sinar matahari, polusi udara, dan penyakit menular menjadi momok bagi pekerja di berbagai sektor, dilansir Portalbontang.com dari VOA Indonesia.
Baca Juga: Konsumsi Alkohol dan Rokok Elektrik Remaja Mengkhawatirkan, WHO: Perlu Langkah Pencegahan
Dampaknya tak hanya merugikan kesehatan individu, tetapi juga membebani sistem kesehatan secara keseluruhan.
Laporan ini menyoroti beberapa bahaya utama, termasuk peningkatan 34,7% pekerja terpapar panas berlebihan sejak tahun 2000, menyebabkan 22 juta kasus penyakit dan cedera, 26 juta penyakit kronis, dan hampir 20.000 kematian per tahun.
1,6 miliar pekerja terpapar radiasi sinar matahari, berakibat 19.000 kematian akibat kanker kulit nonmelanoma per tahun.
Baca Juga: 3 Camilan Sehat dan Berenergi, Cocok Dimakan Sebelum Berolahraga
1,6 miliar pekerja terpapar polusi udara di tempat kerja, menyebabkan 860.000 kematian terkait pekerjaan di antara pekerja luar ruangan setiap tahun.
Lebih dari 870 juta pekerja di sektor pertanian terpapar pestisida, dengan 300.000 kematian akibat keracunan setiap tahun.
Serta 15.000 kematian per tahun akibat penyakit parasit dan vektor yang ditularkan di tempat kerja.
Baca Juga: Dokter Spesialis Neurologi: Konsumsi Jenis Makanan Berikut Ini untuk Cegah Stroke
Kebakaran hutan akibat perubahan iklim memperparah risiko bagi pemadam kebakaran.
Malaria dan penyakit lain yang sebelumnya tidak ditemukan di beberapa daerah pun mulai bermunculan.
ILO menyerukan pembaruan undang-undang dan regulasi terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengatasi bahaya ini.
Langkah-langkah dasar seperti hidrasi, pembatasan waktu kerja, dan istirahat panjang di tempat kerja yang panas perlu diterapkan.
Wilayah yang sebelumnya tidak terpapar panas ekstrem, seperti Eropa Utara dan Tengah, kini berisiko tinggi.
Baca Juga: Kenali 4 Gejala Khas Rinitis Alergi Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Gelombang panas di Amerika Selatan dan radiasi sinar matahari di Australia dan Afrika juga menjadi perhatian utama.
Manal Azzi, Kepala Divisi K3 ILO, menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dan kolaboratif.
“Kita tidak bisa hanya fokus pada satu bahaya, tapi harus memiliki solusi yang tepat untuk setiap tempat,” ujarnya.
Perundingan bersama dan penguatan regulasi global menjadi kunci dalam melindungi hak-hak pekerja dan memastikan keselamatan mereka di tengah meningkatnya bahaya akibat perubahan iklim. ***
Komentar Anda