PORTAL BONTANG – Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa pola tidur yang sehat dapat menjadi kunci untuk meminimalkan risiko penyakit jantung dan stroke, serta meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dilansir dari Medical Daily, Kamis 25 April 2024, penelitian ini mengungkapkan bahwa menerapkan pola tidur yang baik secara konsisten dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular (CVD) dan stroke pada orang lanjut usia, bahkan bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit tersebut.
CVD masih menjadi salah satu masalah kesehatan global utama, memberikan kontribusi signifikan terhadap morbiditas dan mortalitas.
Menurut American Heart Association, hampir separuh penduduk Amerika Serikat mengidap beberapa bentuk CVD, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
“Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk pencegahan CVD sangatlah mendesak,” kata para peneliti.
Studi ini melibatkan 15.306 peserta yang diamati antara tahun 2008 dan 2018.
Baca Juga: KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024
Mereka menemukan bahwa 36 persen peserta secara konsisten memiliki pola tidur yang tidak baik, sementara 26 persen secara konsisten memiliki pola tidur yang baik.
Setelah masa tindak lanjut rata-rata hampir 5 tahun, sebanyak 3.669 peserta menderita CVD, termasuk 2.986 kasus penyakit jantung koroner dan 683 kasus stroke.
“Analisis menunjukkan bahwa peserta yang menjaga pola tidur sehat secara konsisten memiliki risiko lebih rendah terkena CVD baru, penyakit jantung koroner, dan stroke dibandingkan dengan mereka yang secara konsisten memiliki pola tidur buruk,” kata para peneliti.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Hadiri Penetapan Capres-Cawapres Pemilu 2024 Terpilih
Menariknya, temuan ini menunjukkan bahwa risiko genetik terhadap CVD tidak mengubah hubungan antara pola tidur dan risiko penyakit.
Para peneliti juga menemukan bahwa pola tidur yang baik yang dipertahankan selama lima tahun dikaitkan dengan risiko CVD yang significantly lebih rendah selama lima tahun berikutnya.
“Bagi individu dengan risiko genetik lebih tinggi, mereka yang memiliki pola tidur baik yang persisten memiliki risiko lebih rendah terkena PJK dan CVD,” kata para peneliti.
“Temuan ini menyoroti pentingnya mempertahankan pola tidur yang baik dari waktu ke waktu.”
Meskipun penelitian ini memberikan wawasan penting, terdapat beberapa keterbatasan.
Baca Juga: Penderita PCOS Wajib Tahu! Vitamin D Bantu Atasi Gejala dan Tingkatkan Kesuburan
Durasi tidur dihitung berdasarkan dua pertanyaan tentang waktu tidur dan waktu bangun, dan mungkin dilebih-lebihkan karena tidak membedakan antara waktu yang dihabiskan di tempat tidur dan waktu tidur sebenarnya.
Para peneliti juga tidak mengumpulkan data tentang gangguan tidur seperti sleep apnea dan depresi, yang mungkin mempengaruhi temuan.
Selain itu, karena pesertanya adalah pensiunan Tiongkok paruh baya dan lanjut usia, hasil penelitian ini mungkin tidak berlaku untuk populasi yang lebih luas. ***
Komentar Anda