PORTAL BONTANG – Memanjakan bayi dengan makanan manis memang menggemaskan, tapi tahukah Anda bahwa kebiasaan ini dapat berakibat fatal?
Dokter Ngabila Salama, pakar kesehatan masyarakat, membeberkan sejumlah bahaya tersembunyi dari konsumsi gula berlebihan pada bayi.
“Pada dasarnya, bayi belum dapat mengenai rasa dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, rasa manis dan asin berlebihan membuat anak jadi picky memilih-milih makan,” kata Ngabila dikutip Portalbontang.com dari Antara.
Baca Juga: Negara Paling Bahagia di Dunia 2024: Finlandia Kembali Juara, Indonesia Urutan Berapa?
Berikut ini dampak fatal gula berlebih pada bayi dan bagaimana tips yang baik untuk kesehatannya.
Dampak Gula Berlebih pada Bayi
1. Memicu Keengganan Menyusu dan Kebiasaan Makan Buruk
Rasa manis dan asin berlebihan pada makanan dan minuman dapat membuat bayi picky eater, enggan menyantap makanan bergizi.
Bubur bayi instan, meskipun diklaim kaya gizi, jauh berbeda dari MPASI alami.
Kandungan pengawet dan perasa buatannya dapat membahayakan kesehatan bayi.
2. Merusak Gigi dan Memicu Hiperaktif
Konsumsi gula berlebihan pada bayi dapat memicu kerusakan gigi, terutama saat gigi pertama muncul.
Gula juga meningkatkan adrenalin, memicu hiperaktif pada bayi, balita, dan anak-anak.
Baca Juga: Kiat Jitu Memberikan Obat Sirup pada Anak, Tanpa Drama dan Sesuai Dosis
3. Kelesuan dan Risiko Obesitas serta Diabetes
Peningkatan produksi hormon insulin akibat konsumsi gula berlebihan dapat membuat bayi lemas dan tidak aktif.
Menumpuknya kalori dalam tubuh berpotensi memicu obesitas dan diabetes di usia dini.
Baca Juga: Mengenali dan Mengatasi Gangguan Mental pada Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan
Tips Sehat untuk Bayi
- Berikan MPASI alami 6-24 bulan dan sesudahnya.
- Gunakan madu alami sebagai pemanis, hindari pada bayi di bawah 1 tahun.
- Berikan gula pada bayi di atas 6 bulan dengan takaran yang sesuai.
- Perhatikan asupan dan kandungan gizi bayi.
- Hindari memberikan air berasa.
- Dorong bayi untuk mengonsumsi makanan sehat dan alami.
“Pemberian gula secara berlebihan juga menghindarkan anak dari terkena obesitas, diabetes di usia dini yang menyebabkan menumpuknya kalori dalam tubuh,” ujarnya. ***