Portalbontang.com, LA – Aksi kerusuhan yang mengguncang Los Angeles, Amerika Serikat, pada Senin, 9 Juni 2025, menjadi sorotan luas di media sosial.
Ketegangan tersebut dipicu kebijakan kontroversial Presiden AS Donald Trump terkait imigrasi.
Kebijakan itu memicu gelombang aksi protes besar-besaran dari para migran, yang merasa tertekan oleh langkah pemerintah federal.
Baca Juga: Jika Kalahkan Jepang, Ranking FIFA Indonesia Melonjak ke Posisi 110, Dekati Vietnam
Los Angeles yang dikenal sebagai kota ramah migran, menjadi pusat unjuk rasa.
Mengutip laporan dari AP News, unjuk rasa mulai pecah sejak Sabtu, 7 Juni 2025.
Ribuan pendemo turun ke jalan untuk menentang razia imigrasi yang dilakukan oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) di wilayah tersebut.
Menanggapi protes tersebut, Trump menyebutnya sebagai aksi yang “berlebihan” dan memerintahkan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengerahkan setidaknya 2.000 personel keamanan gabungan, termasuk Kepolisian LA dan Pasukan Garda Nasional.
Baca Juga: 12 Aktivis Kemanusiaan Termasuk Greta Thunberg Diduga Diculik Pasukan Israel dari Kapal Bantuan Gaza
Padahal, komando Garda Nasional berada di bawah kewenangan Gubernur negara bagian. Langkah ini menuai reaksi keras dari Gubernur California, Gavin Newsom.
Kerusuhan tak terhindarkan setelah terjadi bentrokan antara demonstran dan aparat yang berusaha membubarkan massa secara paksa. Situasi LA pun berubah menjadi mencekam.
Gubernur Gavin Newsom menyampaikan kecamannya melalui platform X, pada Senin, 9 Juni 2025. Ia mengecam pengerahan pasukan tanpa koordinasi dengan pemerintah negara bagian.
Baca Juga: IFG dan Anggota Holding Salurkan 138 Hewan Kurban Idul Adha 1446 H sebagai Bentuk Kepedulian Sosial
“Saya secara resmi meminta Pemerintahan Trump membatalkan pengerahan pasukan yang melanggar hukum di daerah Los Angeles dan mengembalikan area ini ke komando saya,” tulis Newsom.
Dalam surat resmi yang dikirim ke pemerintah federal, Newsom menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan California.
“Oleh karena itu, kami meminta Anda untuk segera membatalkan perintah Anda dan mengembalikan Garda Nasional ke pemegang kendali yang sah Negara Bagian California, akan dikerahkan jika diperlukan,” tegasnya.
Ketegangan antara pemerintah pusat dan negara bagian pun semakin memanas, seiring dengan desakan agar pemerintahan Trump mencabut kebijakan yang dinilai represif dan memecah belah.***
Komentar Anda