Pernyataan ini penting untuk menjaga citra dan fokus kunjungan kenegaraan yang sedang berlangsung.
Seorang sumber anonim dari The Elysee Palace, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita internasional Reuters pada Senin (26/5/2025), menepis anggapan adanya pertengkaran.
Sumber tersebut melabeli momen itu sebagai ‘momen kebersamaan’ yang ringan antara Presiden dan istrinya.
“Itu adalah momen ketika Presiden (Macron) dan istrinya bersantai untuk terakhir kalinya sebelum kunjungan resmi dimulai, (mereka) saling menggoda,” demikian bunyi pernyataan resmi dari The Elysee.
Baca Juga: Trump Ultimatum Apple: Produksi iPhone di AS atau Siap-siap Tarif Impor 25 Persen
Pihak istana juga menegaskan bahwa tidak ada penjelasan lebih lanjut yang diperlukan untuk menanggapi apa yang mereka sebut sebagai “kabar dari para pembuat teori konspirasi.”
Klarifikasi ini diharapkan dapat meredam spekulasi dan mengembalikan fokus publik pada substansi kunjungan Macron.
Kunjungan Presiden Macron ke Asia Tenggara, termasuk Vietnam dan Indonesia, menandai upaya Prancis untuk meningkatkan kehadirannya dan memperdalam kemitraan di kawasan Indo-Pasifik yang dinamis.
Agenda di Indonesia diperkirakan akan mencakup diskusi mengenai kerja sama ekonomi, transisi energi, isu-isu pertahanan, dan penguatan hubungan budaya.
Kehadiran Macron di Indonesia juga terjadi di tengah meningkatnya perhatian global terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Terlepas dari insiden viral tersebut, kedatangan Presiden Macron di Indonesia tetap menjadi agenda diplomatik yang signifikan, dengan harapan dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan konkret yang menguntungkan kedua negara. ***
Komentar Anda