Portalbontang.com, Solo – Nama ‘Mulyono’ yang kerap berseliweran di jagat maya dan dialamatkan kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, akhirnya menemukan titik terang.
Bukan sekadar julukan tanpa dasar, nama itu ternyata menyimpan sepenggal kisah masa kecil sang presiden yang jarang terungkap ke publik.
Dalam sebuah perbincangan hangat di kediamannya di Solo, Sabtu (24/5/2025), Joko Widodo, atau akrab disapa Jokowi, membenarkan bahwa ‘Mulyono’ memang pernah menjadi bagian dari identitasnya.
Suasana santai namun penuh makna terasa saat ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini berbagi kenangan.
Siapa sangka, di balik sosoknya yang kini dikenal sebagai pemimpin negara, tersimpan cerita tentang seorang anak laki-laki bernama Mulyono yang kerap didera sakit.
“Saya kan waktu kecil juga tidak tahu nama saya siapa. Yang jelas seingat saya nama kecil saat itu Mulyono,” ungkap Jokowi dengan nada mengenang, menjawab pertanyaan awak media yang menemuinya.
Pengakuan ini sontak menjawab rasa penasaran publik yang selama ini bertanya-tanya tentang asal-usul panggilan ‘Mulyono’.
Baca Juga: Geger Batas Pensiun ASN Mau Diperpanjang, Istana Buka Suara, DPR Beda Sikap
Lebih dari sekadar nama, ada kisah tentang harapan dan upaya orang tua demi kesehatan buah hatinya.
Jokowi menuturkan, perubahan nama dari Mulyono menjadi Joko Widodo terjadi sebelum ia menginjak bangku Sekolah Dasar (SD), sebuah keputusan yang diambil orang tuanya menyusul kondisi kesehatannya yang sering menurun.
“Karena sakit-sakitan itu pun diceritakan oleh orang tua. Bahwa dulu namanya Mulyono kemudian sakit-sakitan diganti menjadi Joko Widodo itu,” terangnya lebih lanjut, memberikan gambaran bagaimana sebuah nama baru diharapkan membawa peruntungan dan kesehatan yang lebih baik.
Praktik mengganti nama anak yang sering sakit atau dianggap ‘kabotan jeneng’ (nama terlalu berat) merupakan hal yang cukup lazim dalam beberapa tradisi budaya di Indonesia, khususnya di Jawa.
Hal ini seringkali dilakukan sebagai bentuk ikhtiar orang tua, diiringi doa agar sang anak tumbuh sehat dan terhindar dari marabahaya.
Perubahan nama ini biasanya dilakukan melalui ritual sederhana atau sekadar kesepakatan keluarga, dengan harapan nama baru akan membawa energi positif.
Ketika ditanya lebih detail mengenai kapan persisnya nama ‘Joko Widodo’ mulai disandangnya, Presiden Jokowi mengaku tidak mengingat secara pasti.
“Nggak tahu juga (pakai nama Jokowi mulai kapan). Tapi sebelum SD lah. Ya tanya orang tua saya (alasan mengubah nama anak),” tukas Jokowi, mengarahkan detail lebih lanjut kepada memori dan keputusan mendiang kedua orang tuanya, Noto Mihardjo dan Sudjiatmi. ***
Komentar Anda