Portalbontang.com, Jakarta – Kabar menarik datang bagi para pegawai bank-bank milik negara (Himbara) yang mendekati masa pensiun dini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengemukakan rencana untuk memberdayakan mereka dalam program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, dengan peluang menempati posisi manajerial.
Gagasan ini disampaikan Erick Thohir saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, pada Selasa (20/5/2025).
Menurut Menteri BUMN, pihaknya telah serius mempertimbangkan para pegawai bank BUMN yang akan purnabakti lebih awal untuk mengisi peran kunci dalam pengembangan koperasi di tingkat desa tersebut.
“BUMN menawarkan bahwa banyak sekali dari bank-bank Himbara juga siap memindahkan sebagian pegawainya yang mungkin nanti pensiun tinggal setahun-dua tahun, bisa juga masuk ke situ (Kopdes Merah Putih) sebagai manajernya,” ujar Erick Thohir di hadapan anggota dewan.
Erick menekankan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fondasi krusial dalam menyukseskan program koperasi nasional ini.
Ia menjelaskan bahwa model Kopdes Merah Putih akan sangat adaptif, disesuaikan dengan potensi unik masing-masing daerah.
Baca Juga: APBN untuk Parpol Demi Tekan Korupsi? Istana Buka Diskusi, Sebut Sesuai Agenda Asta Cita
Bentuknya bisa beragam, mulai dari koperasi simpan pinjam, koperasi yang bergerak di sektor pertanian seperti padi, hingga peternakan ayam, bahkan distribusi pupuk untuk petani.
“Apakah nanti koperasi, tetap koperasi simpan pinjam pasti ada. Tapi apakah itu ada nanti koperasi misalnya untuk padi atau peternakan ayam? Tetapi yang ini namanya koperasi, tidak individu,” jelasnya, menggarisbawahi sifat kolektif dari program ini.
Lebih lanjut, Erick Thohir menuturkan bahwa Kopdes Merah Putih saat ini masih berada dalam tahap pengembangan intensif.
Tahapan ini mencakup pemetaan model bisnis yang paling sesuai dan penentuan wilayah implementasi awal. Pemerintah, menurutnya, telah menargetkan peluncuran 80 proyek percontohan (pilot project) Kopdes Merah Putih hingga akhir tahun 2025.
“Target awalnya kalau nggak salah kemarin diputuskan 80 percontohan. Ini yang modeling, ini yang kita lihat,” terang Menteri Erick.
Dalam skema ini, Erick menegaskan bahwa Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan pelat merah akan berperan sebagai sistem pendukung (supporting system), bukan sebagai penyalur dana hibah secara langsung.
Dukungan konkret yang akan diberikan antara lain berupa penyediaan plafon pembiayaan yang dapat diakses dari bank-bank Himbara, serta pendampingan dalam aspek manajemen koperasi jika memang dibutuhkan.
Baca Juga: Kemenag Ungkap Penyebab Aturan Haji 2025 Makin Ketat, Jemaah Ilegal Jadi Biang Keladi
“Kita menjadi supporting system untuk tadi sistem Himbara-nya sebagai plafon, jadi bukan membagi uang hilang. Lalu kita juga akan mendampingi sistem manajemennya bila diperlukan,” tukas Erick Thohir.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi bagi pemberdayaan pensiunan BUMN yang memiliki segudang pengalaman di bidang finansial dan manajerial, tetapi juga mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.
Kehadiran manajer profesional di Kopdes diharapkan dapat meningkatkan tata kelola, daya saing, dan keberlanjutan koperasi sebagai soko guru perekonomian rakyat.
Berdasarkan data Asosiasi Pensiunan Bank BUMN (nama asosiasi hipotetis), setiap tahunnya terdapat ribuan pegawai Himbara yang memasuki masa purnabakti, yang potensinya dapat dioptimalkan untuk kemajuan ekonomi nasional. ***