Ini Rencana Konkret Bontang Atasi Banjir, Pengangguran, dan Stunting di RPJMD 2025-2029
RPJMD Bontang 2025-2029 targetkan zero pengangguran & stunting. Wali Kota Neni paparkan strategi atasi banjir.
Neni menjelaskan bahwa penyusunan dokumen ini melibatkan pendekatan komprehensif, yakni teknokratik, partisipatif, politik, serta kombinasi perencanaan dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).
Baca Juga: Cuan Gede! BSI Guyur Dividen Rp1,05 Triliun, Anggoro Eko Cahyo Jadi Panglima Baru BRIS
“Pendekatan komprehensif ini bertujuan untuk memastikan pembangunan yang terencana dengan baik dan benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat. RPJMD ini kami harapkan dapat menjadi solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi Kota Bontang dan menjadi agenda utama yang akan dituntaskan pada periode 2025-2029,” tegasnya.
Tiga Isu Krusial Jadi Fokus Utama
Wali Kota Neni kemudian merinci sejumlah isu strategis yang menjadi fokus utama dan akan dituntaskan melalui program prioritas dalam RPJMD terbaru:
Baca Juga: Bontang Godok Ulang Peta Pembangunan: Integrasi IKN dan Visi Berkelanjutan Jadi Fokus Revisi RTRW
- Penanganan Banjir dan Infrastruktur: Menanggapi keluhan banjir yang kerap melanda, solusi konkret disiapkan meliputi pembangunan polder, kolam retensi, perbaikan sistem drainase, dan penguatan tebing sungai. Selain itu, konektivitas antar kawasan strategis akan ditingkatkan melalui pembangunan jalan pintar. Kota Bontang, berdasarkan data historis BPBD setempat, memiliki beberapa titik rawan banjir yang memerlukan intervensi komprehensif.
- Pengentasan Pengangguran dan Peningkatan Kualitas SDM: Dengan angka pengangguran yang tercatat sekitar 7% pada tahun 2024 didominasi lulusan pendidikan dasar dan menengah, Pemkot Bontang mencanangkan “Program Zero Pengangguran 2029”. Program ini akan fokus pada peningkatan kompetensi kerja yang selaras dengan kebutuhan industri.
- Percepatan Penurunan Stunting dan Peningkatan Layanan Kesehatan: Isu stunting, yang angkanya masih menjadi perhatian serius akan diperangi melalui “Program Zero Stunting”. Intervensi mencakup Operasi Timbang Serentak bagi seluruh balita, pemberian makanan tambahan bergizi, suplemen tablet tambah darah, edukasi ASI eksklusif, hingga rencana pembangunan rumah sakit tipe D, C, dan B, serta penguatan layanan kesehatan mental dan pemeriksaan jemput bola.
Sektor Lain yang Digenjot
Selain tiga isu utama tersebut, RPJMD juga menyoroti sektor pendidikan dengan program UKT gratis bagi mahasiswa asli Bontang (maksimal 25 tahun), bantuan seragam sekolah, serta pengadaan tablet untuk siswa dan laptop untuk guru.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now