Portalbontang.com, Jakarta – Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, Indonesia Financial Group (IFG) melalui lembaga think tank-nya, IFG Progress, menggelar program Literasi Keuangan yang menyasar 1.500 mahasiswa dari 13 universitas ternama di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap manajemen keuangan pribadi dan risiko finansial, khususnya di sektor non-bank seperti asuransi dan penjaminan.
“Mahasiswa sebagai generasi muda ini harus paham bagaimana caranya mengelola uang beserta dengan risiko-risikonya, apalagi sekarang ini marak instrumen keuangan digital,” ujar Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji.
Ia menambahkan, “IFG selalu berkomitmen untuk menjadi bagian dalam membantu OJK melakukan literasi keuangan pada generasi muda ini.”
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Namun, literasi keuangan syariah masih rendah, dengan indeks literasi sebesar 39,11 persen dan inklusi sebesar 12,88 persen.
Dalam survei yang dilakukan oleh IFG Progress pada 2022–2023 terhadap 1.263 responden usia 18–25 tahun dari sembilan universitas di Indonesia, ditemukan bahwa hanya 33 persen responden yang mengetahui produk asuransi, dan hanya 8 persen yang memilikinya.
Discussion about this post