Portalbontang.com, Bontang – Pemkot Bontang menggelar Apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional Tahun 2025, Rabu (30/4/2025), di halaman Kantor DPMPTSP.
Apel ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni sebagai inspektur upacara, dengan mengusung tema nasional “Siap untuk Selamat: Bangun Kesiapsiagaan Sejak Dini.”
Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk menguatkan kolaborasi multipihak dalam menghadapi berbagai potensi bencana, khususnya di wilayah Bontang yang rawan terhadap banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), hingga angin puting beliung.
Turut hadir dalam apel tersebut Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Timur Agustianur, Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati, jajaran Forkopimda, para kepala OPD, camat, lurah, serta perwakilan instansi vertikal dan perusahaan swasta.
Barisan peserta apel terdiri dari unsur TNI-Polri, Disdamkartan, Dinas Perhubungan, BPBD, relawan Kelana, Tagana, serta tim tanggap darurat dari perusahaan-perusahaan besar di Bontang seperti PT Badak LNG, PT Pupuk Kaltim, PT KPI, PT Indominco, dan PT Pama.
Dalam amanatnya yang dilansir Portalbontang.com dari situs resmi PPID Bontang, Neni menegaskan pentingnya membangun budaya kesiapsiagaan yang kolaboratif dengan pendekatan pentahelix, yakni sinergi antara pemerintah, TNI/Polri, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media massa.
“Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Bontang mengambil langkah konkret dalam menyiapkan, mengkoordinasikan, serta mengonsolidasikan seluruh sumber daya yang ada agar kita selalu siap, tanggap, dan tangguh dalam menghadapi potensi maupun saat terjadinya kedaruratan bencana kapan saja,” tegas Neni.
Ia juga menekankan bahwa kesiapsiagaan bencana merupakan pilar utama dalam mewujudkan Bontang sebagai kota industri dan jasa yang maju serta menjadi mitra strategis bagi pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Lebih lanjut, Wali Kota Bontang memaparkan data kejadian bencana di wilayahnya sepanjang 2024 yang mencapai 73 kasus, mulai dari banjir, kebakaran permukiman, karhutla, hingga kecelakaan laut.
Sementara hingga April 2025, sudah tercatat 26 kejadian bencana serupa.
Baca Juga: iPhone 18 Siap Hadirkan Memori Super Kencang, Siap Tampung Kecerdasan Buatan Apple
Meskipun tren karhutla mulai menurun, banjir yang masih kerap terjadi di sejumlah kelurahan menjadi sorotan utama.
Menjawab tantangan tersebut, Pemkot Bontang terus menggencarkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti folder, kolam retensi, pintu air, dan rencana jangka panjang berupa pembangunan jalan layang menuju Bontang Kuala.
“Langkah-langkah ini diharapkan dapat memitigasi bencana secara lebih baik, terintegrasi, dan terukur,” jelas Neni.
Apel ini ditutup dengan pemeriksaan armada dan sarana-prasarana tanggap bencana sebagai bentuk kesiapan teknis seluruh unsur yang terlibat. ***
Komentar Anda