Meski nominalnya tidak terlalu besar, Budi berharap program ini dapat meringankan beban para residen, khususnya yang berasal dari luar daerah.
“Dengan sistem pendidikan sekarang, kalau dia dari luar kota, mereka kita kasih (uang). Ya memang tidak besar, tapi setidaknya bisa membantu mereka bertahan hidup,” tandasnya.
Masalah tingginya biaya pendidikan dokter spesialis bukan hal baru di Indonesia.
Berdasarkan data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), jumlah dokter spesialis Indonesia pada 2023 hanya sekitar 0,4 per 1.000 penduduk, masih jauh dari standar WHO yaitu 1 per 1.000 penduduk.
Baca Juga: Prabowo Targetkan Danantara Kelola Aset Negara Rp16.000 Triliun, GBK Jadi Aset Produktif
Upaya pemerintah untuk memperluas akses pendidikan dokter spesialis melalui RSPPU dan pemberian BBH merupakan langkah memperkecil ketimpangan tersebut. ***
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda