Portalbontang.com, Bontang – Keheningan pemerintah Israel dalam menyampaikan duka atas wafatnya Paus Fransiskus kini memicu spekulasi global.
Ucapan belasungkawa sempat diunggah oleh Kementerian Luar Negeri Israel di media sosial seperti Instagram, Facebook, dan X (dulu Twitter), namun kemudian dihapus tanpa penjelasan panjang.
Seorang pejabat Kemenlu Israel hanya memberikan keterangan singkat bahwa unggahan itu “adalah kesalahan,” dan menyiratkan bahwa pernyataan-pernyataan Paus yang kerap mengkritik tindakan Israel di Gaza menjadi alasan utama penghapusan.
Baca Juga: Jelang Ujian Seleksi PPPK Tahap 2 TA 2024, Pemkot Bontang Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Kecurangan
“Pernyataan seperti itu [dukacita] tidak akan disampaikan terhadap sosok yang selama hidupnya menentang kami,” ujar sumber dari kementerian seperti dilansir media internasional.
Penghapusan ucapan duka ini ditengarai terkait langsung dengan sejumlah komentar pedas Paus Fransiskus selama masa hidupnya terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza.
Paus bahkan menyebut tindakan militer tersebut mengandung “ciri-ciri genosida.”
“Apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri genosida,” ujar Paus dalam pernyataannya pada November 2023.
Baca Juga: Prabowo Uji Coba Drone Pertanian di Ogan Ilir: 25 Hektare Sawah Disemai dalam Sehari
Pernyataan itu memicu reaksi keras dari sejumlah pemimpin Yahudi dunia, termasuk Kepala Rabbi Roma yang menuduh Paus menunjukkan kemarahan selektif dalam isu kemanusiaan.
Meski selama kepemimpinannya Paus Fransiskus dikenal vokal mengecam pelanggaran HAM di berbagai negara—termasuk antisemitisme—komentarnya soal Gaza menjadi titik sensitif dalam hubungan diplomatik Israel dan Vatikan.
Dari pihak Israel, hanya Presiden Isaac Herzog yang tetap menyampaikan duka secara resmi dan menyebut Paus sebagai “pria dengan iman mendalam dan kasih sayang tak terbatas.”
Baca Juga: Viral Mobil Polisi Dibakar di Depok, Dedi Mulyadi: Itu Ulah Preman, Bukan Tanggung Jawab Ormas
Namun, sikap resmi pemerintah Israel tetap dingin. Ini menandai renggangnya hubungan dua kekuatan keagamaan besar dunia, bahkan saat salah satu tokohnya tutup usia. ***
Komentar Anda