Dalam kesempatan yang sama, Agus Haris menerima gelar kehormatan “Panglima Matahari” yang diberikan oleh Panglima Sumpit Enggang Borneo dan Panglima Api Rurum Efut Lundayeh.
Ia menyatakan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan olahraga tradisional sumpit di Bontang dan Kalimantan Timur.
Ketua Panitia Pelaksana, Rahmat Yasin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program seni dan budaya Remaong Koetai Berjaya.
Baca Juga: Apple Siapkan iPhone dan iPad Lipat, Produksi Massal Dimulai Akhir 2026
Kegiatan ini terlaksana berkat gotong royong antar komunitas penyumpit se-Kalimantan Timur serta dukungan dana mandiri dari panitia pelaksana.
Komunitas yang turut ambil bagian antara lain Enggang Borneo Sumpit Samarinda, Rurum Efut Lundayeh, Keleput Manuk Kilang dari Desa Budaya Sungai Bawang, Leput Pemung Tawai Rantau Panjang, Komunitas Olahraga Tradisional Sumpit Burui Put Sangatta, Kecamatan Telen Kutai Timur, Komunitas Sumpitan Keroan Etam Kutai Kartanegara, Komunitas Sumpitan Santan Kutai Kartanegara, Seraong Bontang, dan Pesapu Koetai Bontang.
Sebagai penanda dimulainya kegiatan secara resmi, Wakil Wali Kota Bontang melakukan atraksi tiupan sumpit yang disambut antusias oleh seluruh peserta dan tamu undangan.
Pelestarian budaya lokal seperti sumpit tidak hanya penting untuk menjaga identitas budaya, tetapi juga memiliki potensi dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata.
Baca Juga: Setelah 15 Tahun Dinanti, Instagram Akhirnya Siap Hadir di iPad
Dilansir Portalbontang.com dari berbagai sumber, permainan dan olahraga tradisional seperti sumpit memiliki peran dalam pendidikan karakter dan sosial anak-anak.
Komentar Anda