“Kita kan melihat teknologi China bagus. Kita harus akui. Kita sudah punya WHOOSH di Jakarta-Bandung,” sebut Wagub.
Lebih lanjut, Wagub Seno Aji menanyakan potensi Provinsi Anhui dalam hal teknologi dan investasi kereta api serupa.
“Makanya saya tanyakan tadi, apakah Anhui juga punya potensi ke teknologi dan investasi kereta api seperti itu,” imbuhnya.
Dalam rencana yang disampaikan, pembangunan proyek kereta api ini diharapkan melibatkan pihak ketiga atau investor, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim. Kemungkinan kerja sama ini sedang dalam tahap penjajakan yang serius.
Baca Juga: Lebaran 2025 Diprediksi Serentak? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 31 Maret
“Mungkin bisa kita jajaki untuk Samarinda, Balikpapan, dan IKN (Ibu Kota Nusantara),” ucap Wagub dengan antusias.
Menanggapi usulan ini, pihak Provinsi Anhui mengaku baru pertama kali mendengarnya. Mereka berjanji akan segera melakukan diskusi internal dengan jaringan pengusaha di Tiongkok untuk menindaklanjuti potensi kerja sama ini.
“Kabar baiknya, mereka akan memberikan informasi (soal kereta api cepat) dalam waktu dua tiga minggu ke depan,” ungkap Wagub Seno Aji, memberikan harapan akan perkembangan positif dalam waktu dekat.
Kalimantan Timur memiliki peran strategis sebagai gerbang utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Timnas Indonesia Dibungkam Australia 1-5, Erick Thohir: Asa Piala Dunia 2026 Belum Padam
Dengan rencana kepindahan pusat pemerintahan ke IKN yang semakin dekat, Kaltim dituntut untuk melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi, pembangunan transportasi, dan infrastruktur secara keseluruhan.
Langkah ini krusial agar Kaltim dapat memberikan kontribusi maksimal dalam proses pemindahan ibu kota negara.
Selain Tiongkok, Wagub juga mengungkapkan bahwa beberapa negara lain juga menunjukkan minat untuk berinvestasi di sektor perkeretaapian di Kaltim, termasuk Korea dan Brunei Darussalam.
Komentar Anda