Site icon Portal Bontang

Ladang Ganja Tersembunyi di Bromo Terungkap, Kok Bisa? Fakta di Baliknya Bikin Kaget

Potret Ladang Ganja yang Berada di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Potret Ladang Ganja yang Berada di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Portalbontang.com, Jakarta – Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dikejutkan dengan penemuan 59 titik ladang ganja.

Penemuan ini memicu pertanyaan, mengapa ladang ganja yang sudah terdeteksi sejak September 2024 lalu ini baru terungkap?

Kepala Bidang Wilayah II TNBTS, Decky Hendra, menjelaskan bahwa total luas ladang ganja mencapai satu hektar, dengan setiap titik bervariasi antara 4 hingga 16 meter persegi.

Baca Juga: Timnas Indonesia Dipuji Media Australia: ‘Raksasa Tidur’ Siap Guncang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Penggunaan drone sangat membantu dalam mengidentifikasi lokasi ladang yang tersembunyi di antara semak belukar.

“Titik ladang ganja tersebut memiliki luas yang bervariasi. Lokasi ladang ganja tersebut ditemukan dengan bantuan drone,” kata Decky.

Penemuan ini adalah hasil kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kepolisian Republik Indonesia.

Menteri LHK, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa temuan ini bukan aktivitas internal TNBTS, melainkan hasil investigasi gabungan.

Baca Juga: Optimisme Garuda Taklukkan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jay Idzes: Insyaallah

“Bahwa ladang ganja itu bukan hasil karya teman-teman Taman Nasional di sana. Tapi itu bekerja sama dengan kepolisian untuk menemukan ladangnya,” ujar Raja Juli.

Menurut Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, ladang ganja ini berada di luar jalur wisata Gunung Bromo dan pendakian Gunung Semeru, tepatnya di sisi timur TNBTS, Blok Pusung Duwur.

Lokasi yang berada di daerah lereng curam dan tertutup vegetasi rapat ini menyulitkan akses tanpa teknologi.

Baca Juga: Media Inggris Soroti Timnas Indonesia Sebagai ‘Ancaman Serius’ Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Lokasi temuan tanaman ganja tidak berada di jalur Bromo maupun Semeru tapi berada di sisi timur kawasan TNBTS,” kata Rudi.

Investigasi mengungkap bahwa ladang ganja ini tersembunyi di area dengan kemiringan curam dan vegetasi rapat, seperti kirinyu, genggeng, dan anakan akasia.

Jaraknya pun cukup jauh dari jalur wisata utama, sekitar 11 kilometer dari jalur wisata Gunung Bromo dan 13 kilometer dari jalur pendakian Gunung Semeru.

Penemuan ladang ganja ini bermula dari penyelidikan Polri pada September 2024, yang menangkap tersangka pemilik ladang.

Baca Juga: Timnas Indonesia Siap Curi Poin di Kandang Australia, Kluivert Ungkap Rahasia Taktiknya

TNBTS kemudian membantu mengungkap lokasi-lokasi yang sulit dijangkau.

“Ladang ganja itu biasanya ditanam di tempat-tempat yang relatif sulit untuk ditemukan, sehingga kita menurunkan petugas termasuk Kepala Balai Taman Nasional waktu itu, Polhut, Masyarakat Mitra Polhut dan juga Manggala Agni yang ada di sana, semua turun ke lapangan dibantu dengan teknologi drone,” ujar Dirjen KSDAE KLHK, Satyawan Pudyatmoko. ***

Exit mobile version