Kulonprogo bagian selatan termasuk dalam zona merah tsunami karena lokasinya dekat Samudra Hindia dan terdampak aktivitas zona subduksi.
Berdasarkan pemetaan Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), skenario terburuk gempa bumi dapat mencapai magnitudo 8,7 dan berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah selatan, termasuk Kulonprogo.
“Dari sejarahnya, tsunami pernah terjadi di wilayah ini pada tahun 1840 dan menyebabkan korban jiwa. Oleh karena itu, kita harus belajar dari sejarah,” katanya.
Masyarakat diimbau memahami langkah-langkah mitigasi dan tidak mudah panik.
Baca Juga: Prabowo Buka Suara, Solusi Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Segera Hadir
“Waktu emas kita kurang lebih hanya 10 menit setelah gempa terjadi. Jadi, kita harus siap, bukan takut,” tegasnya.
Sebagai tambahan informasi, wilayah selatan Yogyakarta memang memiliki sejarah terkait dengan gempa bumi dan tsunami.
Pada tahun 2006, gempa bumi besar mengguncang wilayah ini dan menimbulkan kerusakan yang sangat besar.
Lokasi yang dekat dengan pertemuan lempeng bumi membuat wilayah ini menjadi rentan. ***
Komentar Anda