“Biaya operasional di satuan pelayanan itu, sifatnya at cost untuk menanggulangi hal-hal yang seperti itu,” ujar Dadan kepada media di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat, 28 Februari 2025.
“Nanti di-handle sama kepala satuan pelayanan,” imbuhnya.
Dadan merinci, biaya operasional MBG bervariasi antara Rp1.000 hingga Rp3.000 per porsi, tergantung kebutuhan masing-masing SPPG.
Dana tersebut juga dialokasikan untuk menggaji sukarelawan yang membantu pelaksanaan program MBG.
“At cost tergantung kebutuhan mereka tapi range-nya antara Rp1.000 sampai Rp3.000 per porsi tergantung kebutuhan,” kata Dadan.
Baca Juga: Dari Gudang ke Lapangan: Kisah Inspiratif Diaspora Indonesia Satukan Dallas Lewat Badminton
“Termasuk harus menggaji nanti sukarelawan,” tambahnya.
Evaluasi Program MBG Terus Berjalan
BGN menyatakan komitmennya untuk terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Dadan mengungkapkan, evaluasi dilakukan setiap hari sebagai upaya perbaikan berkelanjutan.
“Kami evaluasi setiap hari dan kami menyarankan untuk yang baru-baru, tidak mulai langsung banyak tetapi harus mulai dari kecil,” katanya.
Baca Juga: Pertemuan Panas Trump-Zelenskyy: Kesepakatan Mineral Langka Gagal, Ancaman Perang Dunia III?
“Jadi, kalau mereka menjadi mitra kemudian ingin melakukan penyaluran makan bergizi, maka kami sarankan mulai dari 100-190,” lanjut Dadan.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga sebelumnya menyampaikan hal serupa saat meninjau pelaksanaan MBG di SMAN 13 Jakarta Utara pada 18 Februari 2025.
Gibran mengakui bahwa program MBG masih memerlukan penyempurnaan dan pemerintah terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat.
Baca Juga: Antusiasme Ramadan 2025: Program Takjil Gratis Sekolah hingga Transportasi Umum Jadi Sorotan
Komentar Anda