Gelombang PHK Sritex: Ribuan Pekerja Sukoharjo Dirumahkan, Ancaman Resesi Industri Tekstil Nasional Mengintai?
PHK massal PT Sritex Sukoharjo potret buram industri tekstil. Ribuan pekerja dirumahkan, ancaman resesi sektor manufaktur mengintai.
Di tengah badai PHK ini, Disperinaker Sukoharjo berupaya memberikan solusi dengan menyiapkan 8.000 lowongan pekerjaan baru di berbagai sektor industri di wilayah Sukoharjo.
Langkah ini diharapkan dapat membantu meringankan beban para pekerja Sritex yang terdampak.
Viral di Media Sosial, Isu PHK Sritex Jadi Perhatian Nasional
Kabar PHK massal PT Sritex dengan cepat menyebar dan menjadi viral di media sosial, khususnya Facebook.
Unggahan-unggahan bernada perpisahan dan ucapan selamat tinggal kepada PT Sritex Tbk di Sukoharjo membanjiri linimasa.
Berbagai postingan juga menginformasikan penutupan resmi PT Sritex pada 28 Februari 2025, yang berujung pada PHK seluruh karyawan.
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Sritex, Widada, menyatakan bahwa proses pengisian dan penandatanganan surat PHK telah dimulai sebagai bagian dari prosedur pasca-putusan pailit.
Baca Juga: Skandal Pertamina: Dirut Jadi Tersangka Korupsi, Spek BBM Euro 4 dan Bahaya Timbal Kembali Disorot
“Itu tadi pada ngisi sebagian. Kalau di-PHK kan ada suratnya,” kata Widada pada Rabu 26 Februari 2025. Selain itu, karyawan juga aktif mengurus pencairan jaminan hari tua (JHT) sebagai langkah antisipasi. “Jadi JHT supaya segera cair,” imbuhnya.
Widada juga menyoroti masalah keterlambatan gaji yang sempat dialami karyawan sebelumnya. Ia berharap gaji terakhir karyawan dapat dibayarkan tepat waktu.
“Biasanya kan molor-molor, kemarin molor delapan hari. Yang molor gaji bulan Februari, tapi ya terus dibayarkan,” tutur Widada.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now