Namun, fakta mencengangkan terungkap bahwa pada tahun 2018, saat regulasi Euro 4 mulai berlaku, “tidak ada produk BBM Pertamina yang sesuai spesifikasi Euro 4, meski sudah diatur dalam Permen LHK Nomor 20 Tahun 2017.”
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen Pertamina dalam menyediakan BBM yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas bagi masyarakat.
Baca Juga: Korupsi Pajak Demi Fashion Show Anak: Mantan Pejabat Ditjen Pajak Jakarta Terciduk KPK
Di tengah isu korupsi dan standar Euro 4, perhatian publik juga tersentak dengan bahaya kandungan timbal dalam BBM.
Organisasi Pure Earth dalam artikelnya tahun 2024 memaparkan betapa berbahayanya timbal yang berasal dari emisi kendaraan bagi kesehatan manusia.
“Timbal sangat beracun bagi sistem saraf… sangat berbahaya bagi anak-anak, yang otaknya masih berkembang,” demikian pernyataan Pure Earth yang menekankan dampak serius timbal, terutama bagi generasi penerus.
Menariknya, penelusuran spesifikasi BBM Pertamina mengungkap perbedaan signifikan terkait kandungan timbal antara Pertamax dan Pertalite.
Baca Juga: Anak Riza Chalid ‘Papa Minta Saham’ Jadi Tersangka Korupsi Pertamina: Kerugian Negara Ratusan Triliun
Berikut rincian lengkap spesifikasi BBM Pertamina berdasarkan SK Dirjen Migas:
Pertamax Turbo: RON minimal 98, sulfur maksimal 50 ppm, tanpa timbal. (SK Dirjen Migas No. 0177.K/10/DJM.T/2018)
Pertamax: RON 92, sulfur 500 ppm, mengandung timbal 0,013 gram per liter. (SK Dirjen Migas No. 3674K/24/DJM/2006)
Pertalite: RON 90, sulfur maksimal 500 ppm, tanpa timbal. (SK Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017)
Baca Juga: Pemkot Bontang Gelar Pasar Murah, Bantu Dagang Hadirkan Sembako Terjangkau Sambut Ramadan
Premium: RON minimal 88, sulfur maksimal 500 ppm, mengandung timbal maksimal 0,013 gram per liter. (SK Dirjen Migas No. 933.K/10/DJM.S/2013)
Komentar Anda