Dirut Pertamina Patra Niaga Terseret Kasus Korupsi BBM! Pertalite-Pertamax ‘Oplosan’ Bikin Mesin Bermasalah?
Dirut Pertamina Patra Niaga jadi tersangka korupsi! Kejagung ungkap dugaan 'oplos' Pertalite jadi Pertamax. Konsumen Pertamax mengeluh.
Prof. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, pakar teknik mesin dari ITB, menjelaskan bahwa setiap jenis BBM memiliki formula dan kandungan zat aditif yang berbeda.
“Maka nanti dosisnya (zat aditif) akan turun setengahnya. Secara oktan mungkin kita dapat kalau mencampur (bensin), tapi bahayanya deposit (kerak) justru naik,” ungkap Prof. Tri, yang juga seorang peneliti di LAPI ITB, seperti dikutip dari laman resmi AHM.
Baca Juga: Korupsi Pajak Demi Fashion Show Anak: Mantan Pejabat Ditjen Pajak Jakarta Terciduk KPK
Zat aditif dalam BBM, termasuk detergen, berfungsi krusial untuk membersihkan deposit atau kerak yang terbentuk di saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin.
Jika zat aditif berkurang akibat pencampuran, deposit akan menumpuk lebih banyak. Kondisi ini bisa memicu masalah serius seperti katup mesin macet dan terganggu saat pembakaran.
Dalam skenario terburuk, katup yang tidak berfungsi optimal dapat bertabrakan dengan piston, mengakibatkan kerusakan mesin yang parah hingga kendaraan mogok.
Keluhan Pengguna Pertamax: Performa Kendaraan Menurun?
Kecurigaan terhadap kualitas Pertamax belakangan ini ternyata juga dirasakan oleh konsumen setia.
Wijaya Kusumo (29), pengguna Pertamax asal Solo, mengaku merasakan perbedaan performa kendaraannya. Padahal, ia tetap menggunakan mobil yang sama dan selalu mengisi Pertamax.
Wijaya mengungkapkan alasannya memilih Pertamax sejak dulu adalah karena performa mesin yang lebih baik dan tarikan yang lebih responsif dibandingkan Pertalite.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now